Oleh Imam Hanafi
Kotabaru, (Antaranews.Kalsel) - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, melakukan penyelidikan untuk membantu mengungkapkan penyebab terbakarnya Kapal Setia Budi di sekitar pelabuhan di Kotabaru, Kalimantan Selatan, yang menewaskan tujuh penumpangnya.
Kasat Polisi Air Polres Kotabaru Iptu H Sumari, di Kotabaru, Minggu, mengatakan, Polres Kotabaru mendatangkan Tim Labfor Polda Jatim, untuk membantu mengungkap penyebab musibah kebakaran kapal Setia Budi.
"Tim sudah mengambil beberapa sampel fisik dari bagian kapal yang terbakar, untuk bahan penelitian," ujarnya.
Mudah-mudahan, ujar Sumari, Tim Labfor bisa mengidentifikasi apa yang menjadsi penyebab terbakarnya kapal Setia Budi.
Sekitar dua hari tim turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan, dan mengambil beberapa sampel fisik dari bagian kapal atau barang yang ada di dalamnya.
Sumari mengaku, pihaknya tidak berani mengambil kesimpulan apa yang menjadi penyebab terbakarnya kapal Setia Budi, terlalu dini.
"Kita tunggu saja hasil dari Tim Labfor," imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotabaru Tri Basuki Rahmat, mengatakan, semua penumpang yang menjadi korban musibah kapal tersebut mendapatkan santunan dari PT Jasa Raharja dan Pemkab Kotabaru.
Bagi ahli waris masing-masing korban meninggal dunia, Jasa Raharja memberikan santunan Rp25 juta, sedangkan bagi korban luka atau terbakar, asuransi Jasa Raharja memberikan santunan masing-masing maksimal Rp10 juta.
Selain Jasa Raharja, Pemkab Kotabaru melalui Bupati Kotabaru juga menyerahkan bantunan kepada korban terbakarnya Kapal Setia Budi.
Masing-masing ahli waris korban meninggal dunia mendapatkan bantuan dari Bupati sebesar Rp7,5 juta, sedangkan bagi korban luka atau terbakar mendapatkan sebesar Rp5 juta per orang.
Sementara itu, Perahu Layar Motor (PLM) Setia Budi yang membuka rute pelayaran Kotabaru-Geronggang di Kabupaten Kotabaru, Rabu (8/5) sekitar pukul 11.00 Wita meledak, dan terbakar hingga menewaskan tujuh penumpang.
Tujuh korban tersebut, yakni Suparmi (55), Joko Irawan (27), Puspita Novalia (23), Nurul Asiah (34), Rifka Nadia (10), Sulistiawati (30), dan Frismustof (2).
Sedangkan korban selamat berjumlah 12 orang, lima orang di antaranya menderita luka ringan dan dua orang lainnya menderita luka bakar.
Selain membawa penumpang, PLM jurusan Kotabaru-Geronggang mengangkut sembako, puluhan jeriken BBM, gas elipiji, dan lima kendaraan roda dua.
Menurut informasi yang diperoleh, awal terjadinya kebakaran, saat salah satu awak PLM menghidupkan mesin tiba-tiba terjadi ledakan di dalam perahu layar tersebut.
Petugas lapangan, Sugeng, menjelaskan bahwa tujuh penumpang yang mengalami luka bakar itu kini sedang dirawat secara intensif di RSUD Kotabaru.
Mereka yang dirawat, di antaranya Hardiansyah (40), Anwar Rahman (35), Aina Iflal Mardiah (11), M. Zulfi (7), Sakrus (42), Sabransyah (41), dan Nor Aisah (26).