Amuntai (ANTARA) - Wanita rawan sosial ekonomi apalagi berstatus janda mendapat prioritas untuk diberi pelatihan dan bimbingan di panti sosial bina wanita 'Melati'
Provinsi Kalimantan Selatan.
Pengurus Panti Sosial Bina Wanita (PSBW) Melati Asful Anwar di Kota Amuntai, Selasa mengatakan, wanita rawan sosial yang berstatus janda diprioritaskan karena harus menghidupi anak-anaknya.
"Kita prioritaskan janda untuk dibina di panti melati, kemudian prioritas kedua adalah wanita rawan sosial ekonomi, itu pun kita peringkat lagi untuk tingkat kerawanannya," ujar Asful.
Asful mengatakan, wanita rawan sosial berada dalam keluarga pekerja, buruh diutamakan yang pendidikannya SLTA kebawah, kalau sarjana tidak termasuk binaan wanita melati.
Baca juga: Dinas Pertanian HSU siapkan puluhan pompa air
Dikatakan, kegiatan panti sosial melati cukup padat karena selain diberi pelatihan kerja juga pengetahuan dam keterampilan lain.
Asful yang berada di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) bersama kepala dan pengurus PSBW lainnya dalam rangka menyerahkan bantuan lanjutan bagi eks klien PSBW di HSU mengatakan, lulusan BSBW Melati dibanding lulusan balai latihan kerja (BLK) lain memiliki kualitas lulusan yang lebih baik karena masa pelatihan yang lama dan ada memberikan bantuan peralatan kerja selepas pelatihan.
"Saya jamin 90 persen lulusan pelatihan dari Panti bina wanita Melati bisa langsung kerja dan berkontibusi menurunkan angka pengangguran di Kalsel," katanya.
Saat ini pelatihan PSBW sudah memasuki angkatan ke 21, sedikitnya setiap tahun PSBW melatih sebanyak 170 wanita rawan sosial setiap tahunnya.
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten HSU sangat terbantu dengan adanya program pelatihan kerja di PSBW karena sudah sebanyak 100 kaum wanita didaerahnya mendapat pelatihan kerja sejak 2009.
Baca juga: Puskesmas modern segera dibangun di HSU dan Batola
Kepala bidang rehabilitasi sosial Hj Rahmiati mengatakan, setiap tahun sebanyak 10 orang wanita yang memilki latar belakang rawan sosial ekonomi dikirim ke PSBW di Banjarbaru untuk mengikuti pelatian selama enam bulan.
"Cukup banyak peminatnya yang mendaftar ke Dinas Sosial HSU, namun kita batasi sebanyak lima orang saja tiap angkatan sesuai kuota yang diminta pihak PSBW," terangnya.
Namun bagi wanita yang sudah mendaftar tapi tidak lulus seleksi akan diprioritaskan pada seleksi angkatan selanjutnya. Seleksi peserta pelatihan di PSBW dilaksanakan sebanyak dua angkatan dalam satu tahun, yakni angkatan untuk periode pelatihan Januari - Juni dan periode Juli -Desember.
Syaratnya wanita berusia 20 - 49 tahun, boleh dibawah 20 tahun asal berstatus janda, bila sudah berkeluarga harus mendapat ijin suami, bisa baca tulis dan diutamakan yang berpendidikan SLTA kebawah.
Baca juga: Polisi akan tindak tegas pelaku pembakaran lahan
PSBW prioritaskan rekrut janda
Selasa, 30 Juli 2019 18:17 WIB
Kita prioritaskan janda untuk dibina di panti melati, kemudian prioritas kedua adalah wanita rawan sosial ekonomi, itu pun kita peringkat lagi untuk tingkat kerawanannya,