Marabahan (ANTARA) - Ribuan warga baik laki-laki maupun perempuan berkumpul sejak pagi di Komplek pemakaman Datu Syekh Abdussamad Marabahan, Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan mengikuti haulan ke-7 almarhum KH Ahmad Sibawaihi bin Alimul Fadhil Qadhi HM Basyiyuni atau disapa H Bawai, Sabtu (13/7).
Prosesi haulan keturunan ke-5 Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari ini diawali pembacaan Maulid Alhabsyi, pembacaan surah Yasin, qiraaah dalailul khairat, dzikir nasyid, tahlil dan doa bersama.
Warga yang menghadiri haul ini tidak para pejabat, kerabat, keluarga, ulama, habaib, dan berbagai lapisan masyarakat dari Batola, namun juga terdapat dari luar Batola seperti Banjarmasin, Martapura, Banua Enam, dan provinsi tetangga seperti Kalteng dan Kaltim.
Baca juga: Bupati resmikan rumah UMKM PLUT Handil Bakti
Mereka yang dari luar ada yang datang sehari lebih awal. Bagi jamaah yang bermalam maupun yang datang sejak subuh disediakan konsumsi gratis dari pihak penyelenggara.
Almarhum KH Ahmad Sibawaihi yang biasa disapa Guru Bawai ini meninggal dunia pada 24 September 2012 lalu.
Almarhum meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin dalam usia 72 tahun. Semasa hidup almarhum banyak memiliki keajaiban dan dikenal sebagai ulama dihormati oleh masyarakat Batola maupun luar daerah.
Bupati Batola Hj Noormiliyani diwakili Asisten Bidang Pemerintahan M Anthony menyatakan, sangat menyambut baik digelarnya haulan KH Ahmad Sibaihi tersebut.
Baca juga: Bupati tinjau kondisi Pasar Handil Bhakti
Dia mengatakan, almarhum selama hidup dikenal merupakan salah satu ulama yang mempunyai prinsip dan keyakinan yang kuat serta memiliki sifat serta kepribadian yang sederhana namun penuh kharisma.
Bupati mengatakan, ulama merupakan salah satu pilar dan syarat untuk membangun suatu negeri menjadi makmur, maju, dan damai dengan ilmu yang mereka miliki.
“Banyak pelajaran, suri tauladan, manfaat dan kebaikan telah beliau wariskan kepada kita untuk diamalkan guna memperoleh kebahagian hidup di dunia dan akhirat kelak,” katanya.
Bupati mendoakan kepada warga, khususnya yang pernah mengenal dan berhubungan semasa hidup baik selaku saudara, keluarga, teman, guru agama, maupun pembimbing dan pendamping haji agar bisa mengambil pelajaran dari suri tauladan terhadap almarhum.
“Mari kita hidupkan terus ajaran dan petuah-petuah yang baik yang pernah beliau ajarkan dan sampaikan pada kita sebagai bentuk penghormatan sekaligus rasa kecintaan dan kasih sayang kepada beliau,"tandas bupati.
Baca juga: Bupati : Rumah UMKM tempat pemasaran produk
Ribuan warga padati haul ke-7 H Bawai
Minggu, 14 Juli 2019 16:52 WIB
Banyak pelajaran, suri tauladan, manfaat dan kebaikan telah beliau wariskan kepada kita untuk diamalkan guna memperoleh kebahagian hidup di dunia dan akhirat kelak,