Marabahan (ANTARA) - Bupati Barito Kuala, Noormiliyani AS meresmikan Rumah UMKM Pusat Pelayanan Usaha Terpadu (PLUT) yang sebelumnya merupakan terminal bisnis agrikultur yang dikelola Dinas Pertanian di daerah Handil Bhakti.
Menurut Bupati, terminal bisnis agrikultur dalam perkembangannya tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh para petani, sehingga kini dimanfatkan untuk Rumah UMKM setelah dilakukan renovasi melalui dana APBD 2018.
Rumah UMKM ini, diharapkan bakal menjadi sarana seluruh pelaku usaha untuk berkumpul, berkoordinasi dan melaksanakan pelatihan dalam rangka meningkatkan mutu produk-produk serta inovasi lainnya.
Peresmian Pusat Pelayanan Usaha Terpadu (PLUT) yang menjual produk-produk industri, kerajinan dan makanan dari para pengusaha kecil dan menengah di Batola. tersebut, dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Koperasi di Batola.
Baca juga: Bupati Tabalong soroti maraknya rentenir berkedok koperasi
Peresmian Rumah UMKM PLUT Terminal Handil Bhakti itu ditandai pengguntingan untaian melati dari Ketua DPW Hj Fidriana Abdul Manaf di hadapan Bupati, Pj Sekda, para pimpinan SKPD, undangan yang dilanjutkan dengan peninjauan.
Kegiatan juga dihadiri, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Hj Fidriana Abdul Manaf, Kepala Dinas Koperindag Purkan, para pimpinan SKPD, para camat beserta istri, para pengurus Koperasi, tokoh agama dan tokoh masyarakat dirangkai berbagai penyerahan piagam penghargaan bagi koperasi berprestasi, pelaku usaha berprestasi dan petugas penyuluh koperasi lapangan (PPKL) berprestasi se-Batola.
Pada Peringatan ke-72 Hari Koperasi Tingkat Kabupaten Barito Kuala (Batola), Bupati membacakaan sambutan Menteri Koperasi AAGN Puspayoga tentang Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0 digitalisasi dan artificial intelligence (AI) mewarnai kehidupan industri yang merembet pada perilaku keseharian masyarakat.
Terkait itu, sebut dia, Koperasi Indonesia harus memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang handal yang didasari oleh tekad untuk siap berubah dalam menyikapi tantangan kekinian yang sejalan dengan arahan Presiden pada Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-71 tahun 2018.
Baca juga: Koperasi Banjarmasin upayakan pembangunan restoran apung
Tantangan baru dunia perkoperasian Indonesia, menurut Puspyoga, tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi namun juga menyangkut persoalan mindset dan perubahan dalam sistem tata kelola koperasi melalui reformasi total yang sudah berjalan selama ini.
Menteri mengatakan, sudah saatnya koperasi memanfaatkan teknologi digital menggunakan flatform e-comerce, aplikasi retail online dan perkembangan aplikasi-aplikasi bisnis lainnya dengan merangkul generasi-generasi millenial yang jumlahnya mencapai sepertiga dari total penduduk.
Kemenkop dan UKM, papar Puspayoga, dalam lima tahun telah melaksanakan reformasi total koperasi berupa reorientasi, rehabilitasi, dan pengembangan berupa peningkatan kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat, kuat, mandiri dan tangguh.
Sementara, Kepala Diskoperindag Batola Purkan mengatakan, saat ini jumlah koperasi di Batola ada 120 buah dengan jumlah anggota 31.607 orang.
Keberlangsungan suatu koperasi, sebut dia, bergantung pada dua hal yaitu kelembagaan dan usaha yang dijalankan.
"Para ahli Koperasi menyatakan kelembagaan koperasi itu ibarat ruh sedangkan usahanya merupakan darah, sehingga antara ruh dan darah satu kesatuan yang tak terpisahkan jika ingin koperasi yang dijalankan bisa berkembang,"ujarnya.
Baca juga: Geliat koperasi syariah di Kota Serambi Makkah