Amuntai (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut mendukung upaya mengembalikan teknik pewarnaan Kain Sasirangan dengan menggunakan pewarna alami guna mengurangi limbah tekstil.
Deputi III Badan Restorasi Gambut (BRG) Myrna Asnawati Safitri di Amuntai, mengembalikan pewarnaan alami untuk produk tekstil sebagai upaya menyelematkan lingkungan.
"Limbah dari industri tekstil merupakan salah satu sumber pencemaran air yang tinggi, dimana tingkat pencemarannya tidak kaalah dari pencemaran bidang industri dan pertambangan," ujar Myrna.
Myrna mengatakan, bahan untuk pewarna alami bisa didapatkan pada berbagai jenis tanaman, baik dari buah, daun dan akar tanaman yang ditumbuh dilahan gambut.
Apabila masyarakat, kata Myrna, mengetahui bahwa lahan gambut menyediakan bahan alami untuk membuat pewarna bagi Kain Sasirangan maka masyarakat akan turut menjaga kelestarian lahan gambut misalnya dari ancaman kebakaran lahan karena mereka tahu lahan gambut merupakan potensi bagi meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Bahan pewarna alami dari lahan gambut bisa didapatkan masyarakat seperti akar tanaman mengkudu, daun ketapang dan lainnya," terangnya.
Selain itu, kata Myrna, produk tekstil dengan bahan alami memeiliki kualitas dan harga yang bagus dipasaran, sehingga diharapkan mendorong masyarakat untuk menekuni usaha kerajinan kain tradisional Kalimantan Selatan ini.
"Meningkatnya jumlah perajin Kain Sasirangan tentu akan menambah kecintaan dan kebanggaan kepada kain tradisional daerah," tandas Myrna.
Menutup kegiatan pelatihan anyaman purun dan Sasirangan alami di Desa Darussalam Kecamatan Danau Panggang Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Myrna berharap para perajin bisa mulai memanfaatkan potensi tanaman di lahan gambut untuk meningkatkan kualitas Kain sasirangan dan produk kerajinan anyaman purun.
"Kami berharap Desa Darussalam menjadi Desa Sasirangan di Kabupaten HSU," pungkasnya.
Pada kegiatan lokalatih anyaman purun dan Sasirangan alami yang dilaksanakan 21 -25 Mei didatangkan tenaga instruktur dan pelatih yang juga seorang perancang busana dari Eco Fashion Indonesia, Merdi Sihombing yang mengajarkan kepada perajin dan generasi muda di HSU tentang tata cara penggunaan pewarna alami bagi Kain Sasirangan.
Pewarna Alami Sasirangan Kurangi Limbah Tekstil
Minggu, 26 Mei 2019 10:21 WIB
Limbah dari industri tekstil merupakan salah satu sumber pencemaran air yang tinggi, dimana tingkat pencemarannya tidak kaalah dari pencemaran bidang industri dan pertambangan,