Rantau, (Antarnews Kalsel) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Tapin bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Persmpuan dan Perlindungan Anak (DP3A) melaksanakan lomba menggambar tingkat SMP dan SMA se- Kabupaten Tapin.
Kegiatan dalam rangka mensosialisasikan bahaya pernikahan dini kepada generasi muda tersebut dilaksanakan di lapangan Basket Bur Anwar Rantau dan diikuti oleh 87 pelajar dari 31 sekolah. Minggu (9/4).
Kepala Dinas P3A H Rusnadi mengatakan dilaksanakannya kegiatan ini dalam rangka mewujudkan Kabupaten Tapin layak anak pada tahun 2030, dan upaya memperhatikan hak-hak anak dalam mendapatkan pendidikan.
"Tujuan lomba ini dimaksud untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar dalam mencegah dan menurunkan angka pernikahan dini," kata Kadis.
Selain itu, kegiatan ini sebagai upaya pemerintah memberikan pemahaman agar generasi muda lebih memahami dampak negatif dari pernikahan diusia dini. Karena dari 13 kabupaten, Tapin merukan yang tertinggi dalam angka pernikahan dini di Kalimantan Selatan.
"Mudah-mudahan melalui sosialisasi ini dapat menurunkan angka pernikahan dini di Kabupten Tapin," harpanya.
Sementara itu, Noor Aulia Siswi SMAN 1 Rantau mengatakan ia sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksnakan oleh TP PKK dan Dinas P3A tersebut.
"Sangat bagus kegiatan seperti ini, agar kami bisa mengeluarkan pemikiran kami melalui gambar,"ujarnya.
Ia pun berharap pernikahan dini di Kabupaten Tapin bisa menurun dan agar generasi muda Tapin lebih mengutamakan pendidikan dan menghindari pergaulan bebas.
"Walau hanya dengan lukisan, semoga bisa menjadi teguran bagi orang tua dan generasi muda akan pentingnya pendidikan," harap Aulia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Kegiatan dalam rangka mensosialisasikan bahaya pernikahan dini kepada generasi muda tersebut dilaksanakan di lapangan Basket Bur Anwar Rantau dan diikuti oleh 87 pelajar dari 31 sekolah. Minggu (9/4).
Kepala Dinas P3A H Rusnadi mengatakan dilaksanakannya kegiatan ini dalam rangka mewujudkan Kabupaten Tapin layak anak pada tahun 2030, dan upaya memperhatikan hak-hak anak dalam mendapatkan pendidikan.
"Tujuan lomba ini dimaksud untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar dalam mencegah dan menurunkan angka pernikahan dini," kata Kadis.
Selain itu, kegiatan ini sebagai upaya pemerintah memberikan pemahaman agar generasi muda lebih memahami dampak negatif dari pernikahan diusia dini. Karena dari 13 kabupaten, Tapin merukan yang tertinggi dalam angka pernikahan dini di Kalimantan Selatan.
"Mudah-mudahan melalui sosialisasi ini dapat menurunkan angka pernikahan dini di Kabupten Tapin," harpanya.
Sementara itu, Noor Aulia Siswi SMAN 1 Rantau mengatakan ia sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksnakan oleh TP PKK dan Dinas P3A tersebut.
"Sangat bagus kegiatan seperti ini, agar kami bisa mengeluarkan pemikiran kami melalui gambar,"ujarnya.
Ia pun berharap pernikahan dini di Kabupaten Tapin bisa menurun dan agar generasi muda Tapin lebih mengutamakan pendidikan dan menghindari pergaulan bebas.
"Walau hanya dengan lukisan, semoga bisa menjadi teguran bagi orang tua dan generasi muda akan pentingnya pendidikan," harap Aulia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017