Pemerintah Kota (Pemkot Banjarmasin) memiliki kampung permainan tradisional ke-37 di Jalan Tanjung Berkat RT15 Teluk Tiram Ujung, Banjarmasin Barat.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Sabtu mengatakan kampung permainan tradisional yang diberi nama "Bergema" itu merupakan inisiasi dari masyarakat setempat.
Baca juga: Banjarmasin miliki 26 kampung permainan tradisional
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Sabtu mengatakan kampung permainan tradisional yang diberi nama "Bergema" itu merupakan inisiasi dari masyarakat setempat.
Baca juga: Banjarmasin miliki 26 kampung permainan tradisional
Sama halnya, lanjut dia, kampung permainan tradisional lain di Kota Banjarmasin yang sudah dibentuk sebagai upaya pelestarian permainan tradisional terhadap generasi muda.
"Semoga kampung permainan ini menjadi sarana bagi masyarakat untuk bersilaturahmi, melakukan permainan tradisional, sehingga hobi dan kebiasaan itu bisa berbuah prestasi bagi masyarakat," ungkap Ibnu Sina.
Kampung permainan ini, kata Ibnu Sina juga dibina Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Kota Banjarmasin.
"Siapa tahu dari sini akan lahir para atlet olahraga permainan tradisional kita baik di event yang sifatnya seperti Festival Olahraga Daerah (Forda) hingga tingkat provinsi dan nasional," ujarnya.
Ibnu Sina menyebutkan semangat pembentukan kampung permainan tradisional ini untuk pembinaan prestasi, namun yang lebih penting memberikan ruang bermain untuk anak-anak.
Karena, ucap dia, tidak mudah mencari lahan kosong yang bisa dijadikan tempat olahraga bagi anak-anak di lingkungannya.
"Sekaligus kita ingin memperkenalkan berbagai permainan dan olahraga tradisi yang harus tetap lestari," ujarnya.
Baca juga: KPTB: Kampung permainan tradisional tetap terapkan protokol kesehatan
Baca juga: KPTB: Kampung permainan tradisional tetap terapkan protokol kesehatan
Ibnu Sina menyampaikan dari 37 kampung permainan tradisional yang sudah dibentuk di kota ini sejak 2017, setidaknya sekitar 60 persen cukup aktif.
Diantara permainan tradisional yang digemari seperti balogo, terompah, egrang, hadang/asinan, barongsai, ketapel, silat budaya, panco, sepatu roda dan panahan.
Dia pun menyampaikan, membentuk tempat permainan tradisional kebanyakan memanfaatkan fasilitas umum (Fasum) di lingkungan setempat.
"Tapi sebetulnya fleksibel saja tidak memerlukan tempat spesial atau harus dibangun," ujarnya.
Dia pun berharap, masyarakat di kota ini yang tersebar pada 52 kelurahan lima kecamatan dapat membuat permainan tradisional di lingkungan.
"Yang pasti dengan adanya tempat itu memberikan kesehatan dengan sering berolahraga," demikian kata Ibnu Sina.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024