Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (Kanwil DJPb Kalsel) mencatat realisasi pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) di wilayah setempat mencapai Rp783,19 miliar yang disalurkan bagi 13.365 debitur hingga 29 Februari 2024.
Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi di Banjarmasin, Rabu, mengatakan nominal penyaluran pembiayaan bersubsidi dari pemerintah ini mengalami pertumbuhan yang positif dengan persentase growth mencapai 399,90 persen dibandingkan periode Februari 2023.
Baca juga: BI ingin tenaga kerja di Kalsel tidak tergantung sektor batu bara
“Di antara 13 kabupaten dan kota, Kota Banjarmasin adalah daerah penyalur KUR tertinggi dengan nominal mencapai Rp183,50 miliar yang disalurkan kepada 2.491 debitur,” ujarnya.
Kemudian, daerah penyalur KUR tertinggi yang kedua adalah Kabupaten Tanah Bumbu, dan disusul Kabupaten Banjar.
“Capaian ini meningkat signifikan sebanyak 174,79 persen jika dibandingkan periode Februari 2023,” ujar dia.
Syafriadi menyebutkan bank penyalur KUR tertinggi di Kalsel hingga Februari, yaitu BRI dengan nominal mencapai Rp546,12 miliar yang disalurkan kepada 11.244 debitur. Selanjutnya, Bank Kalsel sebesar Rp103,89 miliar dan Bank Mandiri dengan besaran Rp68,26 miliar.
Selain pembiayaan KUR, pembiayaan ultra mikro (UMi) di Kalsel juga mengalami pertumbuhan yang positif dengan nominal Rp3,66 miliar kepada 730 debitur hingga 29 Februari 2024.
Baca juga: DJPb Kalsel apresiasi Pemkab Balangan berhasil salurkan BOK 100 persen
Nominal pembiayaan UMi itu, kata dia, mengalami pertumbuhan sebesar 61,96 persen jika dibandingkan periode Februari 2023.
Kota Banjarmasin menjadi daerah realisasi pembiayaan UMi tertinggi hingga Februari dengan nominal Rp904 juta yang disalurkan kepada 182 debitur.
Sementara, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merupakan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) dengan realisasi penyaluran pembiayaan UMi tertinggi, yakni mencapai Rp3,28 miliar kepada 691 debitur. Kemudian posisi kedua adalah Pegadaian dengan realisasi Rp382,23 juta yang disalurkan kepada 39 debitur.
“Kalsel peringkat ke-15 nasional dalam hal penyaluran pembiayaan KUR, sedangkan penyaluran pembiayaan UMi berada di peringkat ke-13,” ujar Syafriadi.
Baca juga: DJPb Kalsel minta bank penyalur KUR naikkan level UMKM debitur
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi di Banjarmasin, Rabu, mengatakan nominal penyaluran pembiayaan bersubsidi dari pemerintah ini mengalami pertumbuhan yang positif dengan persentase growth mencapai 399,90 persen dibandingkan periode Februari 2023.
Baca juga: BI ingin tenaga kerja di Kalsel tidak tergantung sektor batu bara
“Di antara 13 kabupaten dan kota, Kota Banjarmasin adalah daerah penyalur KUR tertinggi dengan nominal mencapai Rp183,50 miliar yang disalurkan kepada 2.491 debitur,” ujarnya.
Kemudian, daerah penyalur KUR tertinggi yang kedua adalah Kabupaten Tanah Bumbu, dan disusul Kabupaten Banjar.
“Capaian ini meningkat signifikan sebanyak 174,79 persen jika dibandingkan periode Februari 2023,” ujar dia.
Syafriadi menyebutkan bank penyalur KUR tertinggi di Kalsel hingga Februari, yaitu BRI dengan nominal mencapai Rp546,12 miliar yang disalurkan kepada 11.244 debitur. Selanjutnya, Bank Kalsel sebesar Rp103,89 miliar dan Bank Mandiri dengan besaran Rp68,26 miliar.
Selain pembiayaan KUR, pembiayaan ultra mikro (UMi) di Kalsel juga mengalami pertumbuhan yang positif dengan nominal Rp3,66 miliar kepada 730 debitur hingga 29 Februari 2024.
Baca juga: DJPb Kalsel apresiasi Pemkab Balangan berhasil salurkan BOK 100 persen
Nominal pembiayaan UMi itu, kata dia, mengalami pertumbuhan sebesar 61,96 persen jika dibandingkan periode Februari 2023.
Kota Banjarmasin menjadi daerah realisasi pembiayaan UMi tertinggi hingga Februari dengan nominal Rp904 juta yang disalurkan kepada 182 debitur.
Sementara, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merupakan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) dengan realisasi penyaluran pembiayaan UMi tertinggi, yakni mencapai Rp3,28 miliar kepada 691 debitur. Kemudian posisi kedua adalah Pegadaian dengan realisasi Rp382,23 juta yang disalurkan kepada 39 debitur.
“Kalsel peringkat ke-15 nasional dalam hal penyaluran pembiayaan KUR, sedangkan penyaluran pembiayaan UMi berada di peringkat ke-13,” ujar Syafriadi.
Baca juga: DJPb Kalsel minta bank penyalur KUR naikkan level UMKM debitur
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024