Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan penghargaan Satyalancana Wira Karya pada bidang pertanian kepada Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor.
Baca juga: Penjabat Bupati Batola hadiri Musrenbang Kalsel 2024 dan terima penghargaan Germas 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Berdasarkan keterangan tertulis Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Sabtu, Gubernur Kalsel menerima penyerahan penghargaan itu pada acara Pekan Nasional (PENAS) XVI Petani Nelayan Indonesia 2023 di Lapangan Udara (Lanud) Sultan Sjahril, Kota Padang, Sumatra Barat, Sabtu.
Baca juga: Kalsel raih empat penghargaan BKN di Bandung
Baca juga: Kalsel raih empat penghargaan BKN di Bandung
"Penghargaan Presiden kepada gubernur kita diserahkan Menteri Pertanian RI Syahril Yasin Limpo," kata Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel Berkatullah.
Menurut dia, Gubernur Kalsel menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya tersebut.
Gubernur Kalsel menyampaikan penghargaan ini menjadi semangat Pemprov Kalsel untuk terus berkarya memajukan bidang pertanian dan peternakan.
Sebagaimana diterangkan, keberhasilan meraih penghargaan Satyalancana Wira Karya adalah bentuk komitmen dan gagasan keberhasilan inovasi program Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip).
"Program ini adalah sinergi kegiatan peningkatan produksi dan populasi sapi melalui pemanfaatan lahan sawit inti-plasma, pemanfaatan limbah industri sawit dan pelepah sawit untuk pakan ternak, penguatan pembiayaan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit, dan penguatan rantai pasok ternak dan hasil ternak," ujar Sahbirin.
Sahbirin ketersediaan pasokan telah terbentuk 20 klaster Siska Ku Intip yang tersebar di empat kabupaten, yaitu, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Barito Kuala dan Tabalong.
Dengan adanya program Siska Ku Intip, harga biaya produksi sapi menjadi lebih terjangkau, memenuhi indikator keterjangkauan harga, jauh lebih efisien atau 57,37 persen dibandingkan daging konvensional.
Sehingga mampu menyediakan daging sapi di bawah harga pasar.
"Setelah adanya program Siska Ku Intip, pola produksi sapi telah berubah menjadi berbiaya rendah, karena memanfaatkan sumber pakan yang ada di kebun sawit," ungkap pria biasa disapa Paman Birin itu.
Baca juga: Penjabat Bupati Batola hadiri Musrenbang Kalsel 2024 dan terima penghargaan Germas 2022
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023