Universitas Lambung Mangkurat (ULM) punya terobosan inovatif dengan dengan membuat aplikasi "Siperkasa" atau singkatan dari Sistem Informasi Permohonan Kerja Sama.
Aplikasi tersebut dapat mempermudah calon mitra yang berniat untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi negeri terbesar di Kalimantan itu.
"Alhamdulilah hari ini kami launching Siperkasa yang sangat bermanfaat bagi ULM sendiri dan juga pihak luar yang ingin bekerja sama," terang Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi di Banjarmasin, Kamis.
Menurut Sutarto, ULM sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka dengan akreditasi A, tentu saja banyak menarik para mitra untuk bekerja sama dalam berbagai bidang.
Baca juga: 300 lowongan pekerjaan tersedia di ULM Job Fair and Career Expo 2019
Untuk itulah, dengan pemanfaatan teknologi informasi bernama Siperkasa, maka semakin mudah akses pihak luar untuk bisa menjajaki kerja sama cukup secara daring.
"Jadi tidak perlu lagi tatap muka sowan ketemu rektor dan sebagainya. Cukup ajukan proposal kerja sama di aplikasi Siperkasa, nanti ada tim yang mempelajarinya untuk diputuskan diterima, ditolak atau ditangguhkan," jelas Sutarto.
Prosesnya pun dijamin cepat untuk mendapat kepastian penawaran kerja sama disetujui atau tidak oleh ULM. Sedangkan jika sistem manual, bisa memakan waktu berbulan-bulan lamanya hanya untuk mengatur jadwal waktu bertemu dan sebagainya.
"Kalau sistem online di aplikasi ini, pertemuan hanya tinggal untuk jadwal penandatanganan MoU yang telah disepakati," tandas Sutarto.
Baca juga: Pusat kajian ULM nilai penjaringan calon pimpinan KPK cacat prosedur
Diakui Sutarto, pemanfaatan teknologi informasi dalam peningkatan kerja sama dengan membangun aplikasi daring atau online ini sudah menjadi keharusan di era industri 4.0.
Apalagi tuntutan untuk memperbanyak kerja sama internasional dengan lembaga di luar negeri juga jadi keinginan ULM yang terus bergerak maju jadi universitas terkemuka dan berdaya saing.
Sementara Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat ULM Prof Dr Ir H Yudi Firmanul Arifin memaparkan, aplikasi Siperkasa sudah ada standar pelayanannya seperti jangka waktu nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) lima hari kerja,
perjanjian kerja sama tidak bernominal 7 hari kerja dan bernominal 10 hari kerja.
Sehingga tawaran kerja sama yang masuk di aplikasi, akan segera terjawab keputusannya, apakah disetujui, ditangguhkan atau ditolak.
"Penggunaan Siperkasa juga membuat kerja sama terintegrasi satu pintu melalui rektorat. Tidak lagi langsung ke fakultas atau UPT dan sebagainya," bebernya.
Baca juga: World professors gather to discuss the challenges of industrial revolution 4.0
Sedangkan Kabag Kerjasama dan Humas ULM Siti Aisyah menambahkan, pihak yang ingin mengajukan kerja sama cukup membuka website atau link untuk mengakses sistem informasi permohonan kerja sama di http://siperkasa.ulm.ac.id/login.
Selanjutnya pemohon tinggal mengisi data sesuai petunjuk dan akan diterima oleh operator untuk memberikan keterangan disetujui, ditangguhkan atau ditolak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Aplikasi tersebut dapat mempermudah calon mitra yang berniat untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi negeri terbesar di Kalimantan itu.
"Alhamdulilah hari ini kami launching Siperkasa yang sangat bermanfaat bagi ULM sendiri dan juga pihak luar yang ingin bekerja sama," terang Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi di Banjarmasin, Kamis.
Menurut Sutarto, ULM sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka dengan akreditasi A, tentu saja banyak menarik para mitra untuk bekerja sama dalam berbagai bidang.
Baca juga: 300 lowongan pekerjaan tersedia di ULM Job Fair and Career Expo 2019
Untuk itulah, dengan pemanfaatan teknologi informasi bernama Siperkasa, maka semakin mudah akses pihak luar untuk bisa menjajaki kerja sama cukup secara daring.
"Jadi tidak perlu lagi tatap muka sowan ketemu rektor dan sebagainya. Cukup ajukan proposal kerja sama di aplikasi Siperkasa, nanti ada tim yang mempelajarinya untuk diputuskan diterima, ditolak atau ditangguhkan," jelas Sutarto.
Prosesnya pun dijamin cepat untuk mendapat kepastian penawaran kerja sama disetujui atau tidak oleh ULM. Sedangkan jika sistem manual, bisa memakan waktu berbulan-bulan lamanya hanya untuk mengatur jadwal waktu bertemu dan sebagainya.
"Kalau sistem online di aplikasi ini, pertemuan hanya tinggal untuk jadwal penandatanganan MoU yang telah disepakati," tandas Sutarto.
Baca juga: Pusat kajian ULM nilai penjaringan calon pimpinan KPK cacat prosedur
Diakui Sutarto, pemanfaatan teknologi informasi dalam peningkatan kerja sama dengan membangun aplikasi daring atau online ini sudah menjadi keharusan di era industri 4.0.
Apalagi tuntutan untuk memperbanyak kerja sama internasional dengan lembaga di luar negeri juga jadi keinginan ULM yang terus bergerak maju jadi universitas terkemuka dan berdaya saing.
Sementara Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat ULM Prof Dr Ir H Yudi Firmanul Arifin memaparkan, aplikasi Siperkasa sudah ada standar pelayanannya seperti jangka waktu nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) lima hari kerja,
perjanjian kerja sama tidak bernominal 7 hari kerja dan bernominal 10 hari kerja.
Sehingga tawaran kerja sama yang masuk di aplikasi, akan segera terjawab keputusannya, apakah disetujui, ditangguhkan atau ditolak.
"Penggunaan Siperkasa juga membuat kerja sama terintegrasi satu pintu melalui rektorat. Tidak lagi langsung ke fakultas atau UPT dan sebagainya," bebernya.
Baca juga: World professors gather to discuss the challenges of industrial revolution 4.0
Sedangkan Kabag Kerjasama dan Humas ULM Siti Aisyah menambahkan, pihak yang ingin mengajukan kerja sama cukup membuka website atau link untuk mengakses sistem informasi permohonan kerja sama di http://siperkasa.ulm.ac.id/login.
Selanjutnya pemohon tinggal mengisi data sesuai petunjuk dan akan diterima oleh operator untuk memberikan keterangan disetujui, ditangguhkan atau ditolak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019