Banjarbaru (ANTARA) - Dua pendulang intan di pendulangan intan semi tradisional kawasan Desa Pumpung Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan meninggal dunia sedangkan tiga lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjarbaru Surianor Ahmad di Kota Banjarbaru, Senin mengatakan, proses pencarian korban masih terus berlangsung di lokasi kejadian.
"Dua pendulang atas nama Dumat dan Aau ditemukan dalam kondisi meninggal, tiga rekannya masih tertimbun dalam lubang dan proses pencarian masih berlangsung," ujar dia di lokasi pukul 19.30 Wita.
Diketahui, kelompok pendulang yang tengah mencari Galuh sebutan intan bagi pendulang dilakukan tujuh orang dan saat bagian atas lubang longsor, dua pendulang berhasil selamat dari musibah itu.
Sementara, lima lainnya masih tertimbun sejak longsor terjadi pukul 14.15 Wita dan korban meninggal pertama yang ditemukan pukul 16.15 Wita atas nama Dumat disusul Aau (26) dievakuasi pukul 17.50 Wita.
Menurut Surianor, proses pencarian terhadap tiga korban yang masih tertimbun dalam lubang dilakukan personel Basarnas Banjarmasin dibantu masyarakat, anggota TNI/Polri dan anggota BPBD.
Ia mengatakan, kesulitan dihadapi tim penyelamat adalah kondisi tanah yang menjadi liat sehingga harus disemprot agar mencair kemudian disedot lagi untuk menemukan tubuh korban di sekitar lubang tersebut.
"Tim penyelamat dibantu warga dan personel lainnya yang berjumlah puluhan orang bekerja ekstra keras karena kondisi tanah yang menjadi liat itu. Semuanya masih bekerja mencari korban," katanya.
Hingga pukul 19.50 Wita proses pencarian tiga korban yang tertimbun masih dilakukan dan musibah itu mendapat perhatian Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan yang datang ke lokasi.
Selain wakil wali kota, Kapolres Banjarbaru AKBP Kelana Jaya juga mendatangi lokasi beberapa jam setelah kejadian untuk mengetahui langsung proses penyelamatan korban yang tertimbun.
Dua pendulang meninggal tiga masih tertimbun
Senin, 8 April 2019 18:56 WIB
Tim penyelamat dibantu warga dan personel lainnya yang berjumlah puluhan orang bekerja ekstra keras karena kondisi tanah yang menjadi liat itu. Semuanya masih bekerja mencari korban