Khairul Saleh yang sebelumnya mendapat gelar Raja Muda Kesultanan Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan akhirnya dikukuhkan menjadi Sultan pada kesultanan setempat.
Pengukuhan gelar sultan dilakukan Ketua Dewan Mahkota Kesultanan Banjar Pangeran Rusdi Effendi pada puncak peringatan hari lahir atau milad Kesultanan Banjar ke-508 di aula Dekranasda Martapura, Minggu.
"Kesultanan Banjar dengan mempertimbangan kepentingan yang lebih besar mengubah sebutan gelar Raja Muda bagi Khairul Saleh menjadi Sultan," ujar Rusdi di depan kerabat kesultanan dan undangan kegiatan itu.
Ia mengatakan, perubahan gelar sultan itu sudah menjadi keputusan bersama dewan kehormatan kesultanan, dan didukung pangeran dan adipati yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di provinsi setempat.
"Perubahan sekaligus penetapan gelar sultan sudah melalui berbagai pertimbangan dan diharapkan keputusan ini mendapat dukungan seluruh sultan dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya," ungkap dia.
Sultan Banjar Khairul Saleh mengatakan, pihaknya akan berusaha menjalankan tugas dan amanah yang diberikan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memimpin kesultanan dan masyarakatnya agar lebih maju dan sejahtera.
"Gelar ini merupakan amanah yang sangat besar dan kami mengharapkan dukungan seluruh pihak agar mampu menjalankan tugas sebaik-baiknya demi kepentingan dan kemaslahatan masyarakat," ujarnya.
Dikatakan Khairul Saleh yang juga menjabat Bupati Kabupaten Banjar, raja atau sultan di jaman sekarang sangat dekat dengan masyarakat sehingga bisa memberikan bimbingan sekaligus mengayomi masyarakat.
"Ibaratnya, sultan satu langkah di depan dan satu ranting diatas masyarakat sehingga bisa saling membantu dan memberikan bimbingan agar terjalin keharmonisan kehidupan masyarakat," kata dia.
Ditambahkan, sesuai tema milad yakni "Menjunjung Marwah Kukuhkan Kejayaan" sehingga melalui ikrar yang terpatri dalam setiap diri "urang" Banjar maka marwah dapat dikembalikan dan kejayaan dikukuhkan.
"Menjunjung marwah bukan tentang menegakan kekuasaan tetapi menegakan kejayaan manusia di atas kendaraan jaman, manusia yang beragama dan berbudaya luhur," ujarnya di depan seluruh undangan.
Sementara itu, Kesultanan Banjar juga mulai melaksanakan pembangunan istana kesultanan yang diberi nama "Istana Intan" di Jalan Kenanga Martapura sekaligus menjadi pusat kegiatan kesultanan.
"Pembangunan istana kesultanan seperti keraton lain di nusantara merupakan salah satu upaya melestarikan warisan dan revitalisasi budaya sekaligus menegaskan Martapura sebagai Kota Pusaka," katanya.C