Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) – Ratusan siswa dari tingkat TK, SD dan SMP di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan meramaikan gelar lomba permaian tradisional yang diselemnggarakan di lapangan Kamboja, Sabtu.
Gelar permaian tradisional yang dibuka langsung Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina tersebut dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-492 Kota Banjarmasin yang jatuh pada 24 September 2018, yakni, menampilkan permainan lomba asinan, balogo, enggerang, bakiak dan gasing
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menyatakan, permaian-permaian tradisional ini harus terus dilestarikan di lingkungan masyarakat, sehingga regenerasinya akan terus ada.
Menurut dia, permainan tradisional ini mengajarkan kebersamaan dan bersosial yang baik bagi anak.
Adanya perlombaan ini, tutur Ibnu Sina, bertujuan agar anak-anak di kota ini mengetahui permaian dan lomba-lomba tradisional yang pernah ada di daerahnya.
“Jangan sampai anak-anak kita hanya tahunya game online atau permainan olahraga di gadget saja, sementara mereka tidak tahu apa itu bakiak, bagasing, enggerang, balogo dan asinan, termasuk juga tarik tambang dan sebagainya,” tutur Ibnu Sina.
Dia menegaskan, regenerasi daerah ini jangan sampai mulupakan kearifan budaya lokalnya, khususnya permainan tradisional ini, sebab merupakan jati diri daerah,” ujarnya.
Namun demikian, Ibnu Sina menyatakan kegembiraannya, saat perlombaan ini digelar, ternyata minat siswa untuk mengikutinya sangat besar, bahkan perwakilan dari SD dan SMP di lima kecamatan hadir.
“Kita melihat kegembiraan mereka mengikuti kegiatan ini, saya yakin permainan tradisional daerah kita ini akan tetep lestri, lagian sudah ada dicanangkan di Banjarmasin ini sebuah kampong permainan tradisional,” tuturnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Banjarmasin AN Djaya menyebutkan, partisipasi siswa mengikuti lomba permainan tradisional dalam rangkayan hari jadi ke-492 Kota Banjarmasin ini cukup tinggi.
Sebut saja, tuturnya, untuk permainan balogo khusus untuk siswa tingkat SMP itu jumlah pesertanya sebanyak 32 regu, enggerang sebanyak 47 peserta, bagasing sebanyak 22 peserta.
“Sementara permainan asinan dan tarik tambang untuk tingkat siswa SD itu jumpah pesertanya sebanyak 104 orang,” ujarnya.
Dia menyebutkan, gelar permaian tradisional ini pun disaksinya ratusan anak-anak siswa dari berbagai sekolah, sebagian ikut, sebagiannya hanya menonton, tentunya keinginan tahunan mereka sangat besar terhadap permainan dan lomba-lomba tradisional ini. (Lapsus)