Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Puluhan hektar hutan rawa dan perkebunan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan; terbakar selama kurun waktu Januari - Agustus 2018.
Pejabat Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Sugeng Riyadi di Amuntai, Rabu, mengatakan kebakaran lahan dan hutan (Kahutla) di HSU seluas 91,5 hektar.
"Kemungkinan lahan yang terbakar lebih luas lagi pada area yang sulit terjangkau oleh petugas karena yang bisa ditangani petugas BPBD hanya 91, 5 hektar," ujar Sugeng.
Sugeng juga mengatakan, musibah Karhutla yang terjadi di HSU tahun ini lebih banyak berada di Wilayah Kecamatan Banjang dan sekitarnya.
Sugeng juga mengatakan, musibah Karhutla yang terjadi di HSU tahun ini lebih banyak berada di Wilayah Kecamatan Banjang dan sekitarnya.
Ia mengatakan, memasuki musim kemarau dibangun Pos Siaga Bersama gabungan antara BPBD, TNI Polri untuk melakukan pemantauan lokasi dan kesigapan mengatasi Kahutla yang terjadi.
Sayangnya, kata Sugeng, keberadaan Pos Siaga Bersama berbatas satu bulan hingga 31 Agustus sesuai alokasi anggaran yang tersedia melalui APBD Kabupaten HSU yang dialokasikan pada perubahan kemaren.
Sayangnya, kata Sugeng, keberadaan Pos Siaga Bersama berbatas satu bulan hingga 31 Agustus sesuai alokasi anggaran yang tersedia melalui APBD Kabupaten HSU yang dialokasikan pada perubahan kemaren.
Ia berharap adanya suntikan dana baru untuk kelangsungan penanganan Kahutla baik dari Pemda HSU, maupun dari TNI Polri mengingat musim kemarau diperkirakan masih cukup lama.
"Berdasarkan informasi dari BMKG puncak kemarau terjadi pada Oktober 2018 sehingga kemungkinan ancaman kebakaran lahan dan hutan masih bisa terjadi di HSU," terangnya.
Apalagi berdasarkan pengalaman kasus Kahutla tahun sebelumnya, musibah kebakaran lahan ini lebih sering terjadi di Wilayah Kecamatan Amuntai Selatan dan Haur Gading.
Apalagi berdasarkan pengalaman kasus Kahutla tahun sebelumnya, musibah kebakaran lahan ini lebih sering terjadi di Wilayah Kecamatan Amuntai Selatan dan Haur Gading.
"Saat ini di Wilayah Haur Gading dan Amuntai Selatan kebetulan belum panen padi sehingga belum terjadi aktivitas buka lahan," katanya.
Dikatakan, kasus kebakaran lahan yang terjadi di Kecamatan Amuntai Selatan dan Haur Gading akibat petani membuka lahan dengan cara di bakar.
Dikatakan, kasus kebakaran lahan yang terjadi di Kecamatan Amuntai Selatan dan Haur Gading akibat petani membuka lahan dengan cara di bakar.
Pihak BPBD Kabupaten HSU melakukan sosialisasi Kahutla ini melalui pemasangan baliho di 30.desa yang wilayahnya berpotensi terjadi Kahutla.
"Sambil memasang baliho kita juga sampaikan informasi dan himbaukan kepada masyarakat agar tidak membakar lahan," kata Sugeng.
Sugeng memastikan untuk kebakaran di wilayah yang jauh diperbatasan petugas akan kesulitan memadamkan api, disebabkan terbatasnya pipa atau selang air untuk memadamkan api.
Sugeng memastikan untuk kebakaran di wilayah yang jauh diperbatasan petugas akan kesulitan memadamkan api, disebabkan terbatasnya pipa atau selang air untuk memadamkan api.
"Kita sebenarnya bisa saja meminta bantuan kepada pihak BPBD Kalsel untuk mengirimkan heli pemadam tapi kita lihat juga apakah laham atau hutan yang terbakar memang cukup layak dipadamkan dengan Heli," terangnya lagi.
Sugeng menginformasikan, BPBD Kabupaten HSU hanya memiliki 4 mesin pemadam portable dan total 600 meter pioa atau selang air (13 buah x 20 meter) dan 10 buah alat semprot perorangan atau solo.
Sedang tiga buah mesin besar portable di Gudang BPBD saat ini belum bisa difungsikan karena sulit membawanya untuk memadamkan api.
Sugeng menuturkan jika penanganan Kahutla juga sangat bergantung pada ruas jalan dan sumber air, terkadang petugas hanya bisa termangu menatap kobaran api karena tidak bisa menjangkaunya.
Sugeng menuturkan jika penanganan Kahutla juga sangat bergantung pada ruas jalan dan sumber air, terkadang petugas hanya bisa termangu menatap kobaran api karena tidak bisa menjangkaunya.
"Petugas hanya bersiaga saja jangan sampai api merembet ke wilayah pemukiman dan perkebunan," pungkasnya.