Barabai, (Antaranews Kalsel) Sebagai wujud kepedulian Pemerintah Daerah dalam bidang keagamaan akhirnya bisa menyelenggarakan seminar Internasional Indonesia menghafal Al Qur'an yang disampaikan oleh Syech Asal Al Banjari di Pendopo Bupati HST, senin (6/8).
Para santri ponpes tahfizdul Qur'an, pendidik Taman pendidikan Al Qur'an, para pengajar Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) serta organisasi keagamaan se Kabupaten HST yang berkisar 150 orang hadir sebagai peserta seminar.
H A Chairansyah menyambut baik seminar tersebut sebagai motivator masyarakat HST untuk menyemarakkan gemar membaca dan menghafal Al Qur'an di Bumi Murakata, terlebih Kabupaten HST mewakili 7 cabang pada MTQ tingkat Nasional.
"Membentuk generasi yang selalu menjadikan Al Qur'an sebagai pedoman hidup baik sebagai petani, pedagang, pegawai negeri maupun profesi lainnya adalah tugas kita semua," katanya.
Dikatakannya, nilainnilai keagamaan bisa terwujud kalau seseorang bisa menghafal dan mengamalkan Al Qur'an, hal tersebut sesuai dengan visi dan misi pemerintah daerah yaitu terwujudnya masyarakat yang agamis, mandiri, sejahtera dan bermartabat.
Dia berpesan agar menjadikan seminar itu untuk menggali dan bertukar pengalaman dari seorang yang benar-benar ahli di bidang Al Qur'an yaitu Imam Besar Masjid Birrul Walidain Mekkah, Syech Asal Al Banjari.
Seminar menghafal Al Qur'an tersebut di isi pembicara tunggal yaitu Syech Asal Al Banjari yang sejak umur 12 tahun sudah hafidz, seiring waktu Dia lulus tes dari para Imam Besar Masjidil Haram sehingga bisa menjadi imam masjid Birrul Walidain Mekkah.
Syech mengungkapkan kiat-kiat keberhasilan menghafal Al Qur'an di hadapan peserta diantaranya kemauan dan keyakinan yang kuat pada diri sendiri, bimbingan guru serta tak kalah pentingnya pendidikan dalam keluarga.
"Teman dan kerabat dekat juga sangat mempengaruhi untuk bisa cepat menghafal Al Qur'an, mengingat lingkungan salah satu faktor keberhasilan dan kegagalan dalam membentuk karakter seseorang," kata pemuda yang merupakan asli Kandangan tersebut.
Syech Asal juga memaparkan metode awal cara menghafalkan Al Qur'an yang diutamakan, memperbaiki cara membacanya kemudian mempelajari ilmu tajwid serta mengikuti arahan atau bimbingan para guru.