“Ini bentuk pertanggungjawaban kami selaku perusahaan teknologi, tugas kami membangun talenta muda Indonesia,” kata Kepala Manajemen Bakat Bukalapak, Engelbertus Panggalo, saat ditemui di sela-sela tes Bukabeasiswa di Jakarta, Sabtu.
Program ini sudah berjalan sejak 2016 lalu, di tahun ketiga ini, mereka mengundang 50 finalis dari berbagai universitas di seluruh Indonesia untuk tes di Jakarta. Sejak lowongan dibuka pada Juni lalu, Bukalapak mendapat 2.700 pelamar.
Sehubungan dengan misi mereka untuk mencetak sumber daya di bidang teknologi informasi, Bukalapak membidik mahasiswa tingkat akhir untuk mengikuti program ini.
Jurusan yang dipilih untuk mengikuti program ini pun berkisar di bidang tersebut, belum merambah ke jurusan lainnya seperti bisnis atau manajemen. Tapi, tidak menutup kemungkinan di lain waktu Bukalapak akan membuka kesempatan beasiswa di bidang lainnya.
“Kami ingin fasilitasi anak-anak yang berbakat di bidang IT, sejalan dengan misi kami sebagai perusahaan berbasis teknologi,” kata Engelbertus.
Peserta yang terpilih untuk mengikuti program Bukabeasiswa juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan teknologi dari tim Bukalapak, selain biaya kuliah selama dua semester dan uang saku.
Engelbertus menyatakan mereka tidak mematok kuota mahasiswa yang terpilih dalam program ini, selama peserta memiliki kualifikasi yang sesuai dengan standard mereka.
2017 lalu, Bukabeasiswa diberikan kepada 13 mahasiswa dari perguruan tinggi swasta maupun negeri di Indonesia, sementara pada tahun pertama ada 8 orang. Bukalapak mengaku tidak mewajibkan para peserta beasiswa untuk bergabung dengan mereka setelah lulus nanti.
Baca juga: Bukalapak rencanakan empat pusat riset tahun ini
Baca juga: Isi ulang uang elektronik Bukalapak dihentikan sementara
Baca juga: Bukalapak.com, sebuah mimpi dari garasi
Pewarta: