Seniman muda Kalsel gelar panting kolosal
Jumat, 29 Juni 2018 22:48 WIB
Mereka adalah seniman-seniman muda berbakat yang ingin tampil untuk melestarikan musik tradisi daerah ini, sehingga kita sangat dukung dan berikan ruang seluas-luasnya untuk berkarya
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Para seniman muda Provinsi Kalimantan Selatan menggelar musik panting kolosal di panggung terbuka Bakhtiar Sandarta Taman Budaya Kalsel, Jumat malam.
Menurut Kepala Taman Budaya Kalsel Suharyati, ada sekitar 70 seniman muda yang terlibat dalam pergelaran "The Warriors of panting" bertema Satu Panting Sejuta Rasa tersebut.
"Mereka adalah seniman-seniman muda berbakat yang ingin tampil untuk melestarikan musik tradisi daerah ini, sehingga kita sangat dukung dan berikan ruang seluas-luasnya untuk berkarya," paparnya.
Menurutnya, ada sebanyak 16 seniman muda yang ahli dalam memainkan alat musik gitar panting khas musik daerah Kalsel ini yang unjuk kebolehan dalam pergelaran kolosal yang berkolaburasi dengan musik moderen ini.
"Kita mengapresiasi keahlian mereka ini sebagai generasi pelestari kesenian musik panting, bahkan bisa berpadu dengan musik moderen," ujarnnya.
Suharyati berharap, akan banyak lagi seniman muda yang bermunculan di daerah ini, tidak hanya di kesenian musik tradisi, tapi juga teater, sastra dan tari.
"Sebagai langkah pelsetarian kesenian daerah, Taman Budaya Kalsel akan memberikan pembinaan bagi pelestarian kesenian sebagai warisan daerah tersebut,"ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provensi Kalsel M Yusuf Effendi menyatakan apresiasinya atas pergelaran sukses musik panting kolosal tersebut.
Baginya, adanya pergelaran ini menunjukkan kesenian musik panting masih sangat lestari, sebab masih banyak generasi penggiat penerusnya.
"Kita sangat senang melihat kenyataan ini, ternyata kesenian musik panting masih sangat diminati anak-anak muda di daerah kita, artinya kelestariannya akan terus terjaga," paparnya.
Bahkan, tuturnya, Dinas Pendidikan provinsi mulai pula menggerakkan pendidikan kesenian kesekolah-sekolah, hingga generasi muda di daerah ini akan terus tahu apa saja kesenian warisan nenek moyangnya.
"Karena kebudayaan itu adalah jati diri daerah kita, hingga harus kita jaga bersama," pungkasnya.
Menurut Kepala Taman Budaya Kalsel Suharyati, ada sekitar 70 seniman muda yang terlibat dalam pergelaran "The Warriors of panting" bertema Satu Panting Sejuta Rasa tersebut.
"Mereka adalah seniman-seniman muda berbakat yang ingin tampil untuk melestarikan musik tradisi daerah ini, sehingga kita sangat dukung dan berikan ruang seluas-luasnya untuk berkarya," paparnya.
Menurutnya, ada sebanyak 16 seniman muda yang ahli dalam memainkan alat musik gitar panting khas musik daerah Kalsel ini yang unjuk kebolehan dalam pergelaran kolosal yang berkolaburasi dengan musik moderen ini.
"Kita mengapresiasi keahlian mereka ini sebagai generasi pelestari kesenian musik panting, bahkan bisa berpadu dengan musik moderen," ujarnnya.
Suharyati berharap, akan banyak lagi seniman muda yang bermunculan di daerah ini, tidak hanya di kesenian musik tradisi, tapi juga teater, sastra dan tari.
"Sebagai langkah pelsetarian kesenian daerah, Taman Budaya Kalsel akan memberikan pembinaan bagi pelestarian kesenian sebagai warisan daerah tersebut,"ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provensi Kalsel M Yusuf Effendi menyatakan apresiasinya atas pergelaran sukses musik panting kolosal tersebut.
Baginya, adanya pergelaran ini menunjukkan kesenian musik panting masih sangat lestari, sebab masih banyak generasi penggiat penerusnya.
"Kita sangat senang melihat kenyataan ini, ternyata kesenian musik panting masih sangat diminati anak-anak muda di daerah kita, artinya kelestariannya akan terus terjaga," paparnya.
Bahkan, tuturnya, Dinas Pendidikan provinsi mulai pula menggerakkan pendidikan kesenian kesekolah-sekolah, hingga generasi muda di daerah ini akan terus tahu apa saja kesenian warisan nenek moyangnya.
"Karena kebudayaan itu adalah jati diri daerah kita, hingga harus kita jaga bersama," pungkasnya.