Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Utara yang menjadi peserta Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan semakin meningkat jumlahnya sehingga warga bisa lebih leluasa berobat ke tempat layanan kesehatan dimana pun dengan jaminan BPJS.
Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Abdul Wahid di Amuntai, Selasa mengatakan, masyarakat HSU yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) atau peserta Kartu Sehat Amuntai (KSA) sudah terintegrasikan menjadi peserta BPJS pusat sebanyak 14.500 jiwa.
Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Abdul Wahid di Amuntai, Selasa mengatakan, masyarakat HSU yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) atau peserta Kartu Sehat Amuntai (KSA) sudah terintegrasikan menjadi peserta BPJS pusat sebanyak 14.500 jiwa.
"Jumlah warga Hulu Sungai Utara yang sudah terintegrasi ke BPJS pusat hingga Pebruari 2018 mencapai 14.500 jiwa," ujar Wahid.
Wahid mengatakan, Pemda HSU menjadi satu-satunya yang berhasil mengintegrasikan Jamkesda ke BPJS di Kalsel tahun 2015 sebanyak 12 ribu jiwa sehingga meraih penghargaan BPJS Award.
Plt.Kepala Dinas Kesehatan Agus Fidliansyah mengatakan hingga Mei 2018 peningkatan jumlah warga HSU pemegang KSA dan Jamkesda yann terintegrasi ke BPJS secara komulatif mencapai 18.144 jiwa.
Diterangkan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Pusat sebanyak 71.798 jiwa sedangkan PBI Daerah sampai dengan April 2018 sebanyak 14.362 jiwa. Namun secara komulatif hingga Mei 2018 sebanyak 18.144 jiwa.
Agus menjelaskan, warga yang sudah terintegrasi ke BPJS pusat mendapat beberapa keuntungan seperti semakin luas mendapatkan layanan kesehatan dan pengobatan.
Wahid mengatakan, Pemda HSU menjadi satu-satunya yang berhasil mengintegrasikan Jamkesda ke BPJS di Kalsel tahun 2015 sebanyak 12 ribu jiwa sehingga meraih penghargaan BPJS Award.
Plt.Kepala Dinas Kesehatan Agus Fidliansyah mengatakan hingga Mei 2018 peningkatan jumlah warga HSU pemegang KSA dan Jamkesda yann terintegrasi ke BPJS secara komulatif mencapai 18.144 jiwa.
Diterangkan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Pusat sebanyak 71.798 jiwa sedangkan PBI Daerah sampai dengan April 2018 sebanyak 14.362 jiwa. Namun secara komulatif hingga Mei 2018 sebanyak 18.144 jiwa.
Agus menjelaskan, warga yang sudah terintegrasi ke BPJS pusat mendapat beberapa keuntungan seperti semakin luas mendapatkan layanan kesehatan dan pengobatan.
"Sedangkan bagi pemerintah lebih mudah dalam rencana pengangaran dan lebih tepat sasaran bagi masyarakat kurang mampu," terangnya.
Agus mengatakan, Pemkab HSU masih menganggarkan alokasi untuk Jamkesda meski tidak sebesar tahun sebelumnya.
Agus mengatakan, Pemkab HSU masih menganggarkan alokasi untuk Jamkesda meski tidak sebesar tahun sebelumnya.
Masyarakat HSU yang sudah terintegrasi ke BPJS bisa berobat ke luar daerah dengan menggunakan kartu BPJS, meski demikian bukan berarti Pemkab HSU mengendorkan peningkatan layanan kesehatan dan berobat di Rumah Sakit Daerah karena faktanya terjadi peningkatan layanan.
Berdasarkan hasil survei Badan Akreditasi Rumah Sakit Indonesia yang sudah melakukan survei di Rumah Sakit Pambalah Amuntai tipe C ternyata RSUD ini meraih Penilaian Akriditasi Paripurna bintang lima.
Bahkan Puskesmas Haur Gadingdi Kabupaten HSU turut terakriditasi dan menjadi satu-satunya Puskesmas di Kalsel yang mendapat nilai akreditasi paripurna.
Berdasarkan hasil survei Badan Akreditasi Rumah Sakit Indonesia yang sudah melakukan survei di Rumah Sakit Pambalah Amuntai tipe C ternyata RSUD ini meraih Penilaian Akriditasi Paripurna bintang lima.
Bahkan Puskesmas Haur Gadingdi Kabupaten HSU turut terakriditasi dan menjadi satu-satunya Puskesmas di Kalsel yang mendapat nilai akreditasi paripurna.
Kabupaten HSU juga memilki jumlah Dokter Spesialis terbanyak di wilayah Banua Anam dengan memiliki 21 Dokter Spesialis.
"Padahal untuk Rumah Sakit Daerah tipe C miniml cukup memiliki 8 dokter spesialis, "katanya.
"Padahal untuk Rumah Sakit Daerah tipe C miniml cukup memiliki 8 dokter spesialis, "katanya.
Pemerintah Daerah HSU sebenarnya bisa meningkatkan status rumah sakit menjadi tipe B namun pemerintah tetap mempertahankan status tipe c untuk RS Pembalah Batung Amuntai agar lebih leluasa dan mudah melayani masyarakat.
Agus menambahkan, sejak 1 Mei 2018, katanya, RS Pambalah Batung sudah mampu memberikan layanan Operasi Penyakit Katarak setiap hari bagi pasien.
Agus menambahkan, sejak 1 Mei 2018, katanya, RS Pambalah Batung sudah mampu memberikan layanan Operasi Penyakit Katarak setiap hari bagi pasien.