Mesjid Agung Riyadushalihin yang dibangun sejak tahun 1962 dan penyelesaiannya bisa rampung ditahun 2010 bertempat di Jalan H. Damanhuri Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Propinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu wisata religius kebanggaan warga bumi Murakata.
Pembangunan Mesjid Agung didasarkan dari niat Amirmachmud sewaktu menjadi Panglima Kodam X Lambung Mangkurat, dalam satu kesempatan kunjungan ke Barabai beliau berniat mendirikan sebuah masjid dengan membeli sebidang tanah dengan harga Rp1 juta yang kemudian diwakafkan kepada panitia pembangunan masjid.
Niat membangun masjid dari Amirmachmud mendapat tanggapan positif dari banyak pihak sehingga bantuan mengalir dari para donator baik warga sekitar hingga luar daerah, bantuan juga mengalir dari Presiden RI, Kementerian Agama dan Pemkab yang mengalokasikan dana khusus untuk rampungnya pembangunan masjid agung itu.
Seiring waktu pembangunan masjid agung terus mengalami perubahan dan perbaikan dari desain lama ke desain baru sehingga bangunan masjid semakin kokoh, megah dan indah dipadu warna hijau yang khas, atap kubah juga diganti agar tidak bocor.
Perubahan juga terjadi dari bentuk depan masjid dan halaman depan masjid yang luas semakin cantik dipadu ragam tanaman penghijauan dan penerangan lampu disetiap sudut, daya tampung cukup untuk ribuan jamaah baik untuk lantai pertama dan dua.
Tokoh masyarakat Nahdatul Ulama HST Zainal Arifin mengatakan masjid merupakan bangunan tempat salat kaum muslim namun karena akar katanya mengandung makna tunduk dan patuh kepada Allah SWT.
"Hakikat masjid adalah tempat melakukan segala aktivitas yang mengandung kepatuhan kepada Allah semata. Karena itu Al-Quran sural Al-Jin (72): 18 menegaskan bahwa masjid-masjid itu adalah milik Allah, karena itu janganlah menyembah selain Allah sesuatupun,"katanya.
Lebih lanjut dijelaskannya masjid dapat dikatakan berperan secara baik apabila memiliki ruangan dan peralatan yang memadai untuk ruang salat yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, ruang khusus wanita yang memungkinkan mereka ke luar masuk tanpa bercampur dengan pria baik digunakan untuk salat.
Begitupun ruang pertemuan dan perpustakaan, tersedianya ruang untuk memandikan dan mengkafankan mayat, ruang bermain, berolahraga dan berlatih bagi remaja, jadi menurutnya masjid agung telah memenuhi sebagian besar kriteria tersebut.
"Tinggal bagaimana panitia masjid mengelola lebih baik lagi agar masjid agung bukan hanya sebagai bangunan yang bagus dan kokoh dari fisik tetapi menjadi wahana ideal untuk beribadah, pendidikan agama dan pembinaan umat," katanya.
Sementara Andri, warga sekitar menuturkan setiap sore dan pagi halaman masjid agung sering dimanfaatkan oleh warga selain untuk beribadah juga untuk sekedar nongkrong, bersantai bersama keluarga ataupun ada komunitas fotografer dengan tema religius bahkan ada warga yang belajar menyetir mobil di halaman masjid.
Ditambahkannya disamping halaman luas masjid agung jadi daya tarik tersendiri juga pepohonan yang ditanam disekitar halaman yang membuat suasana teduh, bersih dan asri sehingga membuat warga utamanya kalangan generasi muda betah berkumpul disekitar halaman masjid dan menunaikan ibadah bila waktu salat tiba. (Fathurrahman/A)
Masjid Agung Riyadushalihin
Selasa, 24 April 2012 12:30 WIB