Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mewanti-wanti para orang tua agar mengawasi penggunaan media sosial atau internet oleh anak-anak karena banyak aplikasi dan akun milik pelaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang begitu vulgar.
"Aplikasi LGBT ini pernah saya bawa dan perlihatkan kepad Menteri komunikasi dan Informatika karena begitu vulgar dan bisa merusak generasi muda," ujar Khofifah di Amuntai, Senin.
Khofifah mengatakan para orang tua jangan sampai gagap teknologi (gaptek) agar bisa mengetahui aplikasi, situs dan akun media sosial yang diakses anak-anak mereka.
Dia juga menyarankan ibu-ibu pengurus dan anggota Muslimat NU yang masih menggunakan ponsel jadul agar tidak anti dan beralih menggunakan ponsel android.
Khofifah terus mengungkapkan, Komunitas LGBT saat ini sudah tidak malu, bahkan bangga membuka identitas mereka sebagai komunitas LGBT termasuk di Kalimantan Selatan.
"Sekarang pasangan LGBT tidak malu lagi bergandengan atau bermesraan di depan umum, ini yang saya temui tahun lalu," katanya.
Ketua Pengurus Pusat Muslimat NU itu menyayangkan permasalahan LGBT ini sudah sampai ke Mahkamah Agung selanjutnya ke Dewan Perwakilan Rakyat.
Salah satu bakal calon Gubernur pada Pilgub Jawa Timur ini menegaskan bahwa LGBT bertentangan dengan norma Hukum dan Agama karena yang dimaksudkan dengan istilah perkawinan adalah antara lak-laki dan perempuan.
Hadir pada Acara Silaturahim ketua PP Muslimat dengan pengurus PC Muslimat se-Kalsel di Aula KH DR Idham Khalid di Kota Amuntai, Khofifah mengajak kaum wanita dan organisasi wanita se-Kalsel agar berkomitmen menjaga generas muda dari pengaruh LGBT dan Narkoba.
"Tidak kalah serius adalah permasalahan Narkoba karena dari hasil penyidikan Badan Narkotika Nasional sasaran para bandar Narkoba adalah anak usia sekolah Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar," katanya.
Adanya temuan permen Narkoba oleh aparat dan BNN membuktikan bahwa anak-anak sudah menjadi sasaran peredaran obat-obatan terlarang dan narkotika.