Paringin, (Antaranews Kalsel) - Wakil Bupati Balangan, H Syaifullah, Minggu (17/12) meminta, harga elpiji di wilayahnya segera normal, sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Syaifullah mengaku, sangat senang dengan respon cepat Pertamina Provinsi Kalimantan Selatan, dalam mengatasi kelangkaan gas elpiji di daerahnya.
Menurut dia, Pertamina bersama dua perusahaan distributor gas elpiji di "Banua Sanggam", yaitu PT Anugerah Duta Balangan dan PT Prima Restu Ibu, bergerak cepat menstabilkan harga gas elpiji bersubsidi di wilayah Bumi Sanggam.
"Alhamdulilah, usulah pemerintah untuk segera memenuhi kebutuhan pasar terhadap gas elpiji bersubsidi telah direspon Pertamina dan distributor PT Prima Restu Ibu, dengan dilaksanakannya operasi pasar murah di Kecamatan Batumandi," katanya.
Syaifullah mengaku gembira dengan upaya seluruh pihak terkait, mendistribusikan elpiji bersubsidi langsung kepada warga, dengan harga Rp 17.500/tabung 3 kg.
Menurut dia, upaya tersebut, selain karena kebutuhan mendesak terkait aktivitas dapur warga, juga semakin tidak stabilnya harga di pasaran.
Harga elpiji bersubsidi kini mencapai Rp 21.000 - Rp 25.000, bahkan ada juga pangkalan yang nakal dengan menjual Rp 30.000/tabung. Parahnya lagi ada juga pengecer yang menjual hingga Rp 50.000/tabung 3 Kg.
Diharapkan, dengan adanya operasi pasar murah tepat sasaran gas elpiji 3 Kg bersubsidi tersebut, dapat menstabilkan harga di pasaran.
Pengelola PT Prima Restu Ibu, Ahmad Gajali mengungkapkan, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menindaklanjuti instruksi PT Pertamina Banjarmasin.
"Tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah agar pendistribusian elpiji 3 Kg bersubsidi bisa tepat sasaran terutama menghadapi kegiatan hari besar keagamaan dan menjelang tahun baru. Tekhnis dalam pelaksanaan setiap warga hanya diberi jatah 2 tabung per satu KTP/SIM," katanya.
Operasi pasar tersebut, dilaksanakan di lingkungan Poskesdes Desa Bungur, Kecamatan Batumandi, sejak pukul 11.30 Wita hingga 18.00 Wita didampingi Polsek Batumandi
"Dengan jumlah armada satu truk, jumlah tabung 560 buah, dan berhasil menjual sebanyak 537 tabung dengan 277 mencatat identitas berupa KTP/SIM, dan tersisa 23 tabung. Kegiatan berjalan aman, tertib dan lancar," pungkasnya.