Pasang air laut (rob) disertai angin kencang di lima kecamatan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan menyebabkan sedikitnya 76 unit rumah dan beberapa fasilitas umum rusak berat.
Camat Pulau Sembilan Jabir SSos, di Kotabaru Selasa, megatakan, sekitar 11 buah rumah di wilayahnya mengalami kerusakan. "Kerusahaan sebagian besar di Desa tengah," jelasnya.
Jenis kerusakan cukup bervariasi, ada atap rumah yang roboh, atau dinding rumah terbang diterjang angin kencang atau badai, atau dinding jebol, dan lantai rusak, katanya.
Sementara Camat Pulau Laut Tengah Joko Mutiyono didampingi Sekcam Muhyar, menuturkan, sekitar 58 unit rumah di beberapa desa di wilayah kerjanya rusak.
Diantaranya, di Desa Semisir RT 01 satu unit rumah rusak berat, dan sekitar 2.750 bibit kelapa sawit terendam air laut, tiga ton padi milik warga juga terendam.
Masih di Desa Semisir RT.04 ditemukan sekitar 4.000 batang bibit karet rusak, 25 hektare padi siap panen terendam air laut, sedangkan di RT 06 ditemukan empat unit rumah rusak berat, 14 unit rusak ringan dan Balai Desa ditambah satu buah dermaga mengalami kerusakan.
Sedangkan di Desa Sungai Pasir sembilan rumah rusak ringan, jembatan dan masjid juga mengalami kerusakan akibat dihempas gelombang tinggi.
Selanjutnya di Desa Salino ditemukan lima unit rumah rusak ringan, yaitu, di RT.02, RT.03 masing-masing satu unit rumah, RT.04 10 buah, RT.05 satu unit rumah, RT.07 ditemukan delapan rumah rusak dan RT.01 ditemukan lima unit rumah mengalami kerusakan ringan.
"Kerugian semua ditaksir sekitar Rp700 juta," ujar Camat. Camat Pulau Laut Barat Zainuddin, mengemukakan, saat terjadi pasang besar, sekitar tujuh rumah warga mengalami rusak akibat dihantam gelombang.
"Di Desa Sepagar satu unit, Tanjung Kunyit lima unit, Terangkeh satu unit," ujarnya. "Mudah-mudahan korban tidak bertambah," tuturnya.
Camat Pulau Laut Selatan Murjanun, mengatakan, di daerahnya terdapat satuunit rumah hancur akibat tertimpa pohon kelapa yang tumbang.
"Satu unit rumah hancur tertimpa pohon, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," ujarnya.
Camat Pulau laut Kepulauan Johan Arifin menuturkan, di daerahnya juga ditemukan satu unit rumah hancur tertimpa dua batang pohon kelapa yang tumbang akibat angin kencang.
"Untungnya keempat anggota keluarga pemilik rumah yang tertimpa batang nyiur itu selamat," katanya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotabaru, mencatat sembilan unit rumah rusak, di daerah Pulau Laut Tengah dan Pulau Kepulauan.
"Kami sejak Senin (19/3) langsung melakukan upaya evakuasi dan menyerahkan bantuan kepada para korban," jelasnya. Sebagian warga mengungsi ketempat yang lebih tinggi, mereka menganggap peristiwa kali ini seperti halnya tsunami yang terjadi di Aceh, akan tetapi hanya dalam skala kecil.
"Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak Badan Meteorologi dan Geofisika, bahwa hari ini adalah puncak dari cuaca ekstrim ini, dan penduduk harus berhati-hati kalau saja terjadi gelombang susulan yang lebih besar," ujar Kepala BPBD Kotabaru, Tri Basuki Rachmad, Diperkirakan gelombang pasang air laut mencapai ketinggian lima meter lebih./C/ D