WNA yang dikenal sebagai Mr Fang Cen Lin atau Fang Chenglin Anghui (45) merupakan Project Advisor atau pengawas lapangan di perusahaan semen milik China tersebut yang beroperasi di Kabupaten Tabalong, Kalsel, Indonesia.
Kapolres Tabalong, AKBP Hardiono SIK melalui Humas Res Tabalong mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (16/11) sekitar pukul 16.30 Wita.
Dari keterangan saksi, kejadian bermula saat korban berada di areal Crasser PT Conch Semen, untuk melakukan pengecekan gudang penumpukan tanah merah.
Karena gudang terlalu penuh, korban Mr Fang, memerintahkan operator alat Backko Loader, AR (35) salah satu pekerja asal Kabupaten Hulu Sungai Utara, agar memindahkan tanah yang ada di gudang manufaktur tersebut ke gudang yang masih kosong yang berjarak kurang lebih 50 meter dari gudang asal.
Operator tersebut mengikuti perintah Mr Fang, dengan Backo Loader memindahkan tanah, dengan posisi backet di atas dan pada saat menuju area crasser AR tidak melihat korban dikarenakan tikungan.
Operator langsung menghentikan alat operasionalnya ketika merasa menabrak sesuatu, yaitu sebuah drum. Ketika ia turun dari alat operasional tersebut, dari depan unit loader ia terkejut karena korban sudah dalam kondisi tertabrak ban depan loader sebelah kanan.
Korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Mengetahui informasi tersebut, Kapolres Tabalong bersama dengan Kabag Ops, Kasat Intelkam, dan Unit Identifikasi Satreskrim Res Tabalong serta Kapolsek Upau dan jajaran langsung mendatangi TKP.
"Saat ini masih dalam proses pemeriksaan terhadap semua saksi-saksi termasuk operator loader. Di bawah pimpinan Kasat Reskrim Polres Tabalong AKP Mars Suryo Kartiko SH SIK", terang Kapolres Tabalong.
Diketahui dari salah satu sumber yang ada di lokasi kejadian, bahwa korban di bawa ke RS Pertamina Kabupaten Tabalong, guna dilaksanakan otopsi.