Pasokan gas LPG Kalimantan Selatan yang selama ini dari Balikpapan bakal dialihkan dari Surabaya dengan menggunakan kapal tangker berukuran besar.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Mukhlis Gafuri di Banjarmasin, Senin mengatakan, dari hasil koordinasi dengan PT Pertamina beberapa waktu lalu pihaknya mendapatkan informasi bahwa pada akhir Januari ini pasokan LPG Kalsel dialihkan dari Surabaya.
Hal tersebut seiring dengan rencana dioperasikannya Depot Mini LPG Banjarmasin pada akhir Januari 2012 yang dibangun di daerah Barito Kuala, untuk melayani kebutuhan gas di Kalsel.
Berdasarkan keterangan PT Pertamina, kata Muhklis gas dari Surabaya tersebut akan diangkut dengan kapal tangker berukurang besar langsung menuju ke Batola.
"Namun kondisi alur Barito tidak memungkinkan untuk dilewati kapal berukuran besar sehingga secara teknis sedang dalam pembahasan untuk mencarikan jalan keluarnya," katanya.
Saat ini pasokan LPG di Kalsel masih terjadi kelangkaan sehingga harga LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram melambung dari seharusnya Rp15.500 per tambung bisa mencapai Rp20 ribu per tabung.
"Itupun kami sangat kesulitan untuk bisa mendapatkannya, harus keliling kota Banjarmasin," kata penjual bakso di wilayah AMD Banjarmasin.
Bukan hanya LPG tiga kilogram, LPG 12 kilogram juga sulit untuk bisa didapatkan di pasaran, kalaupun ada harganya juga menjadi di atas Rp115 ribu lebih dari seharusnya hanya sekitar Rp90 ribu.
Warga berharap pemerintah bisa segera mencarikan solusi atas kelangkaan gas LPG yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir, karena sebagian besar minyak tanah bersubsidi juga sulit didapatkan di Banjarmasin.
"Kalaupun ada minyak tanah, harganya sangat mahal bisa diatas Rp7 ribu per liter, kalau untuk jualan kami tidak jadi mendapatkan keuntungan," kata Iwan pedagang nasi goreng.
Sebelumnya pihak PT Pertamina mengatakan pasokan gas LPG tiga kilogram dari Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan hingga kini belum kunjung normal karena masih terhambat kerusakan jalan di perbatasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Sales Represntative LPG Rayon IV Kalsel Adi Bagus Haqiqi di Banjarmasin Selasa mengatakan, kondisi LPG di pasaran bukannya langka, tetapi pasokan dari Balikpapan terhambat kerusakan jalan.
Pernyataan Adi tersebut menjawab tentang kekosongan LPG tiga kilogram di sebagian wilayah Banjarmasin dalam beberapa hari terakhir.
Karena kekosongan tersebut, menyebabkan harga LPG bersubsidi melejit dari seharusnya Rp15.500 hingga Rp17 ribu menjadi Rp20 ribu bahkan lebih./B/C