Negara-negara Uni Eropa dari Laut Baltik di utara hingga Laut Adriatik di selatan telah menguraikan langkah-langkah untuk mengatasi krisis pasokan setelah invasi Rusia ke Ukraina menempatkan energi di jantung pertempuran ekonomi antara Moskow dan Barat.
Uni Eropa mengandalkan Rusia sebanyak 40 persen dari kebutuhan gasnya sebelum perang - naik menjadi 55 persen untuk Jerman - meninggalkan celah besar untuk mengisi pasar gas global yang sudah ketat. Beberapa negara telah merespons dengan membatalkan sementara rencana penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara.
Harga gas telah mencapai tingkat rekor, mendorong lonjakan inflasi dan menambah tantangan bagi pembuat kebijakan yang mencoba menarik Eropa kembali dari jurang ekonomi.
Asosiasi industri BDI Jerman pada Selasa (21/6/2022) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk 2022 menjadi 1,5 persen dari 3,5 persen yang diperkirakan sebelum perang dimulai pada 24 Februari. Dikatakan penghentian pengiriman gas Rusia akan membuat resesi di ekonomi terbesar Eropa tak terelakkan.
Gas Rusia masih dipompa melalui Ukraina tetapi dengan kecepatan dikurangi. Pipa Nord Stream 1 di bawah Baltik, rute pasokan vital ke Jerman, bekerja hanya dengan kapasitas 40 persen. Moskow mengatakan sanksi Barat menghambat perbaikan; Eropa mengatakan ini adalah dalih untuk mengurangi pasokan.
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan pengurangan pasokan merupakan serangan ekonomi dan bagian dari rencana Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menimbulkan ketakutan.
"Ini adalah dimensi baru," kata Habeck. "Strategi ini tidak bisa dibiarkan berhasil."
Perlambatan telah menghambat upaya Eropa untuk mengisi ulang fasilitas penyimpanan, sekarang sekitar 55 persen penuh, untuk memenuhi target di seluruh Uni Eropa sebesar 80 persen pada Oktober dan 90 persen pada November, tingkat yang akan membantu melihat blok itu melewati musim dingin jika pasokan terganggu lebih lanjut.
Pada Selasa (21/6/2022), pemerintah Italia mengumumkan langkah-langkah awal untuk meningkatkan penyimpanan gas setelah perusahaan energi Eni melaporkan kekurangan aliran pasokan dari Rusia selama lebih dari seminggu.
Menteri Transisi Ekologi Roberto Cingolani mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah berencana untuk membeli batu bara jika perlu menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara untuk menghemat gas. Cingolani juga meminta operator jaringan gas Snam mengambil langkah-langkah untuk membantu membawa stok gas ke sekitar tingkat yang ditargetkan untuk Juni.
Harga acuan gas untuk Eropa diperdagangkan sekitar 126 euro (133 dolar AS ) per megawatt hour (MWh), di bawah puncak tahun ini 335 euro tetapi melonjak lebih dari 300 persen dari tahun lalu.
Negara-negara selain Italia, termasuk Austria, Denmark, Jerman dan Belanda, telah mengaktifkan tahap peringatan dini pertama dari rencana tiga tahap untuk mengatasi krisis pasokan gas.
Regulator gas Bundesnetzagentur Jerman menguraikan rincian sistem lelang baru yang akan dimulai dalam beberapa minggu mendatang, yang bertujuan mendorong produsen untuk mengkonsumsi lebih sedikit gas.
Ketua Bundesnetzagentur mempertanyakan apakah pengiriman gas saat ini akan membuat negara melewati musim dingin. Sebelumnya, dia mengatakan terlalu dini untuk menyatakan keadaan darurat atau tahap ketiga dari rencana krisis.
"Seperti yang terjadi hari ini, kami memiliki masalah," kata Presiden Bundesnetzagentur Klaus Mueller di sela-sela acara industri.
CEO utilitas listrik terbesar Jerman RWE Markus Krebber mengatakan Eropa hanya punya sedikit waktu untuk membuat rencana.
"Bagaimana kami akan mendistribusikan kembali gas jika kami benar-benar terputus? Saat ini tidak ada rencana ... di tingkat Eropa ... karena setiap negara sedang melihat rencana darurat mereka," katanya pada acara yang sama.
Berita sebelumnya,
Indonesia dan Jerman terus meningkatkan kerja sama di sektor industri, di mana saat ini terdapat sekitar 250 perusahaan multinasional Jerman yang melakukan bisnis di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar 182,3 juta dolar AS dan nilai perdagangan bilateral sebesar 6,0 miliar dolar AS pada 2021.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2022 tumbuh 5,10 persen, sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi nasional dan upaya mencapai kondisi yang lebih hijau, berkelanjutan, dan inklusif.
"Transformasi ini diharapkan mendukung Indonesia mencapai target Sustainable Development Goals,” ujar Menko Perekonomian lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.
Untuk semakin mempererat kerja sama dan meningkatkan investasi, kedua negara menyelenggarakan German-Indonesia Business Round Table bertepatan dengan kunjungan Presiden Republik Federasi Jerman Frank-Walter Steinmeier ke Indonesia pada 16 Juni 2022.
Dalam kesempatan itu, hadir State Secretary at the German Ministry for Economic Affairs and Climate Action Anja Hajduk, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan dimoderatori oleh Managing Director EKONID JanRönnfeld.
Pemerintah Indonesia tetap berkomitmen mempertahankan stabilitas dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi global. Sehingga, perlu kerja sama dengan berbagai pihak.
“Yang terpenting, Indonesia menantikan konklusi awal dari Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang menjadi dasar kerja sama ekonomi,” jelasnya.
Ia mengatakan, perusahaan Jerman tertarik pada bidang infrastruktur, transformasi digital, transisi energi, dan sustainability. Adapun perusahaan yang hadir bergerak dalam bidang bidang digital, database, infrastruktur, juga terkait financial inclusion dan future energy.
“Dalam rangka kerja sama 70 tahun Indonesia-Jerman, banyak hal yang bisa didorong, terutama dalam posisi Jerman yang sedang memimpin G7, dan Indonesia memimpin G20,” ujar Airlangga.
Presiden Joko Widodo telah meluncurkan peta jalan “Making Indonesia 4.0” pada April 2018. Sejak saat itu, perusahaan-perusahaan industri di Indonesia mulai memanfaatkan momentum tersebut untuk mengakselerasi penerapan industri 4.0. Pertemuan tersebut membahas topik-topik utama dalam sektor industri, meliputi digitalisasi, infrastruktur dan sustainability.
Saat ini terdapat dua perusahaan Indonesia yang ditunjuk menjadi global lighthouse oleh World Economic Forum (WEF), yaitu Schneider Electric Batam dan Petrosea. Selain perusahaan global lighthouse, ada tiga perusahaan national lighthouse dan lima perusahaan Industri 4.0 Lighthouse di Indonesia.
"Saya ingin menginformasikan bahwa hari ini, kami menambahkan salah satu perusahaan Jerman di Indonesia sebagai perusahaan Industri 4.0 Lighthouse, yaitu Infineon Technology,” ujar Menperin.
Infineon Technology merupakan salah satu perusahaan global yang memproduksi semikonduktor. Per hari ini, perusahaan tersebut memproduksi sekitar 1,4 miliar chip per tahun dan merencanakan penambahan investasi 4-5 kali lipat dari kapasitas saat ini.
“Ini strategi kita untuk memperkuat industri semikonduktor di Indonesia,” jelas Agus.
Dalam pertemuan antarnegara tersebut, hadir beberapa perwakilan industri dari Indonesia mempresentasikan gambaran perkembangan sektor manufaktur di Indonesia, terutama terkait digitalisasi, infrastruktur, dan sustainability, best practice yang dijalankan, serta peluang-peluang bisnis yang bisa dimaksimalkan.
Delegasi Indonesia memaparkan peluang pengembangan sektor industri dengan potensi dan kemampuan yang telah dimiliki selama ini.
Dalam topik digitalisasi, perwakilan TUV Rheinland Indonesia dan TOKOPEDIA memaparkan tren digitalisasi industri di Indonesia serta peran e-commerce di Indonesia dalam mendukung pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Sedangkan untuk topik infrastruktur, perwakilan SIEMENS Indonesia dan Telkomsel memaparkan tentang kebutuhan infrastruktur modern dalam pengembangan ekonomi. Selanjutnya, dalam topik sustainability perwakilan Indolakto menjelaskan bahwa ekonomi berkelanjutan membutuhkan model bisnis yang sesuai.