Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai mengoperasikan Unit Listrik Desa (ULD) Pulau Kerasian dan Pulau Kerumputan di Kecamatan Pulaulaut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah Rustamadji, Rabu mengatakan, jaringan listrik di kedua pulau dibangun melalui program listrik desa dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi.
"Pada prinsipnya tidak ada desa yang tidak tersentuh listrik, hanya saja berdasarkan urutan prioritas," kata Rustamadji.
ULD Pulau Kerasian memiliki pembangkit berdaya 4x100 KW, jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 2 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) 6,2 kms, dan empat buah travo dengan daya masing-masing 100 kva.
Sedangkan pembangkit ULD Pulau Kerumputan memiliki daya 3x100 KW, JTM 1,5 kms, JTR 3,2 kms, dan tiga buah travo masing-masing 50 kva.
"Ini bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di pulau untuk saat ini dan beberapa waktu ke depan," ujarnya.
Meski demikian, baik ULD Kerayaan maupun ULD Kerumputan belum dapat beroperasi penuh selama 24 jam. Listrik hanya akan dinyalakan pada malam hari dengan durasi 12 jam.
"Kendalanya lebih banyak dari sisi teknis dan hitungan keekonomian. Nanti mungkin kalau sudah tersambung ke sistem lebih leluasa," terang Rustamadji.
Pembangunan jaringan listrik di Pulau Kerasian dan Pulau Kerumputan menelan investasi total Rp9 miliar. Angka ini sangat besar lantaran membangun jaringan listrik di pulau kecil menghadapi banyak tantangan.
Sementara itu, Bupati Kotabaru Sayed Jafar merasa sangat senang atas perhatian pemerintah terhadap pemerataan akses listrik sampai ke wilayah terpencil.
"Permintaan masyarakat di Kotabaru ini ada dua saja, yakni listrik dan infrastruktur jalan," ucap Bupati.
Dengan adanya layanan listrik dari PLN yang sudah puluhan tahun diidamkan, diharapkan ke depannya mampu menambah nilai ekonomi masyarakat di berbagai bidang.
