Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Peternak lebah Kelulut di Kalimantan Selatan kewalahan memenuhi permintaan pasar terhadap madu kelulut sehingga kendati harga yang dibandrol cukup tinggi, madu dengan rasa masam tersebut tetap diburu oleh pembeli.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hanif Faisol Nurofiq di Banjarbaru, Senin, mengatakan saat ini hampir seluruh kelompok petani kehutanan di Kalimantan Selatan mengembangkan peternakan madu kelulut.
Kendati demikian, para peternak madu kelulut, belum bisa memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi, bahkan beberapa distributor harus berebut mendapatkan produk lebah endemik Kalsel tersebut.
"Masih kecilnya produksi lebah kelulut tersebut membuat harganya cukup mahal sekitar Rp180 ribu per botol," katanya.
Menurut dia, pihaknya terus berupaya untuk mendorong peningkatan produksi dan pemasaran madu lebah kelulut tersebut, antara lain dengan menyertakan dalam setiap pameran yang diikuti oleh Pemprov Kalsel, di dalam maupun luar daerah.
"Setiap kali mau pameran, kami harus menjaga betul jangan sampai kehabisan madu yang ada rasa masam tersebut," kata dia.
Tingginya nilai ekonomis madu kelulut, yang dihasilkan oleh lebah yang biasa hidup di kayu atau pohon tersebut, kini delapan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kalsel, juga mengembangkan sektor ini.
Menurut Hanif, di Kalsel terdapat delapan KPH, yaitu KPH Kayu Tangi, KPH Hulu Sungai, KPH Balangan KPH Tabalong, KPH Tanah Laut, KPH Kusan, KPH Cantung dan KPH Pulau Laut Sebuku.
KPH-KPH tersebut, kata dia, bekerja di tingkat tapak wilayah masing-masing, artinya pengawasan terhadap pengelolaan dan pengembangan sektor kehutanan, langsung menjadi tanggung jawab instansi tersebut, tapi tetap di bawah kendali Dinas Kehutanan Kalsel.
KPH ini terbentuk, setelah semua kewenangan kehutanan (di dinas kehutanan kabupaten/kota) diserahkan pada provinsi.
"Seluruh KPH tersebut, kini mengembangkan madu kelulut untuk membantu meningkatkan produksi dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Hanif berpesan, kendati peminatnya cukup banyak, peternak wajib menjaga kualitas agar tetap terjamin keasliannya.
"Walaupun produksi masih belum sesuai dengan kebutuhan pasar, jangan sampai peternak mengabaikan kualitas," katanya.
Lebah kelulut merupakan lebah endemik Kalsel, yang dikenal cukup militan dan setia, sehingga pada saat tempat untuk hidupnya sudah habis, maka lebah tersebut akan mati.
Seperti disebutkan di Wikipedia, lebah kelulut atau kelulut ( meliponini) ialah lebah yang tidak menyengat dan bisa menghasilkan madu sama seperti lebah madu.
Saat ini, diperkirakan, hampir 500 spesis kelulut terdapat di seluruh dunia, yang bisa ditemui di kawasan-kawasan tropika dunia, seperti Australia, Afrika, Asia tenggara, dan kawasan tropika Amerika.
Peternak Lebah Kewalahan Penuhi Permintaan
Selasa, 31 Oktober 2017 7:54 WIB
Seluruh KPH tersebut, kini mengembangkan madu kelulut untuk membantu meningkatkan produksi dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,