Malang, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 700 pebulu tangkis muda kelompok U-11, U-13, dan U-15 berebut poin di ajang Sirnas-Milo Badminton Competition Malang 2017 untuk memperbaiki posisi (peringkat) peserta di PBSI.
Business Executive Officer Beverages Business Unit PT Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo di Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan bahwa pada tahun ini ada tambahan kategori kelompok umur U-11 dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya untuk U-13 dan U-15.
Dengan kategori kelompok usia baru (U-11) ini, pihaknya berharap sedini mungkin anak-anak mengenal bulu tangkis, makin tinggi pula animo mereka untuk memulai kariernya sebagai pebulu tangkis nasional masa depan.
Oleh karena itu, sejak awal kompetisi pada tahun 2003, Nestlé MILO terus menunjukkan komitmennya untuk memupuk kecintaan masyarakat terhadap bulu tangkis serta membantu pemerintah mencari atlet bulu tangkis nasional.
Para juara Sirnas-Milo Badminton Competition tersebut akan mendapatkan poin sesuai dengan kategori kelompok usia yang akan memengaruhi peringkat peserta di PBSI.
Pada kelompok usia U-11, juara satu mendapatkan 150 poin, juara dua 127,5 poin dan juara tiga 105 poin.
Pada kelompok usia U-13, juara satu mendapatkan 200 poin, juara dua 170 poin, dan juara tiga 140 poin.
Untuk kelompok usia U-15, juara satu akan mendapatkan 300 poin, 255 poin untuk juara dua, dan 210 poin untuk juara tiga.
Keikutsertaan dalam kompetisi sirkuit nasional juga menjadi salah satu syarat untuk seleksi pelatnas.
Sementara itu, Ketua Bidang Turnamen Perwasitan dan Referee PP PBSI Eddiyanto Sabarudin menyatakan bahwa para peserta terlihat bersemangat untuk dapat mengeluarkan permainan serta teknik terbaik mereka agar bisa memenangi pertandingan sehingga meraih poin tertinggi.
"Dengan bertambahnya kategori usia yang dipertandingkan pada Sirnas-Milo Badminton Competition ini dapat makin memotivasi anak-anak di Malang untuk berlatih lebih giat agar dapat meraih prestasi sejak usia dini," katanya.
Selain kompetisi bulu tangkis, Sirnas-Milo Badminton Competition juga menghadirkan program pelatihan bulu tangkis bagi publik, khususnya anak usia dini yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober di GOR Ken Arok Malang. Kegiatan tersebut akan diikuti oleh 30 guru olahraga di Kota Malang dan lebih dari 150 siswa SD.
Kegiatan itu nanti akan dikemas dalam bentuk pelatihan teknik dasar bulu tangkis, seperti latihan pengenalan bulu tangkis, latihan keseimbangan dan latihan pukulan.
Sirnas-Milo Badminton Competition Malang juga menggandeng legenda bulu tangkis Indonesia, Ricky Soebagdja untuk berbagi informasi tentang pentingnya asupan nutrisi bagi anak aktif pada Kelas Nutrisi.
Melalui program pelatihan bulu tangkis bagi guru olahraga dan anak usia dini tersebut dapat memotivasi anak-anak untuk makin mencintai olahraga sejak dini.
"Semoga kompetisi ini tidak hanya menjadi wadah bagi para pebulu tangkis muda untuk meraih prestasi, tetapi juga mendorong regenerasi atlet bulu tangkis Indonesia," kata Prawitya.
Malang merupakan kota ketiga dari pelaksanaan Sirnas-Milo Badminton Competition yang dihelat pada tanggal 25 hingga 30 Sepetember 2017. Sebelumnya, Sirnas-Milo Badminton Competition digelar di Banten, 24 sampai dengan 29 Juli) dan Pontianak 7 hingga 12 Agustus.