Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pengamat sosial dan keagamaan di Banjarmasin, Hj Nurul Lathifah berpendapat, semangat kaum Muslim melaksanakan ibadah qurban tidak memudar, bahkan cenderung meningkat, terutama di ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan.
"Padahal bayaran sebagai peserta ibadah qurban secara kolektif tahun ini mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun lalu," ujar alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin, Jumat.
Ia mencontohkan, pelaksanaan ibadah qurban di Masjid Assa`adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin pada kegiatan Idul Adha 1438 Hijriah akan menyembelih hewan qurban berupa sapi sebanyak 16 ekor.
Sedangkan pelaksanaan ibadah qurban tahun lalu pada masjid yang sama sebanyak 13 ekor sapi, dan sebelumnya (1436 H) 11 ekor sapi.
Sementara setoran bagi peserta ibadah qurban per orang tahun 1436 H hanya Rp1,5 juta, kemudian 1437 H Rp1,7 juta dan naik lagi menjadi Rp2 juta pada Idul Adha 1438 H (tahun ini).
Contoh lain penyembelihan hewan qurban oleh Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin pada Idul Adha 1438 Hjuga mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun lalu.
Padahal tiap peserta ibadah qurban pada masjid raya tersebut kali ini per jiwa/orang harus membayar lebih Rp2 juta, yang tahun lalu hanya Rp1,9 juta.
Menurut mantan aktivis Korps Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) wati (KOHATI) itu, dengan meningkatnya pelaksanaan ibadah qurban salah satu indokator kesadaran kaum Muslim dalam beragama juga meningkat.
"Kami berharap kesadaran beragama bagi kaum Muslim terus meningkat, bukan saja dalam ibadah qurban, tetapi ibadah-ibadah lain terutama yang wajib. Syukur-syukur kalau peningkatan tersebut juga dalam ibadah sunat lainnya," lanjut nenek dari dua cucu itu.
Sebagai contoh dalam menggalang ekonomi umat seperti melalui pemberdayaan zakat, infaq dan sadakah, guna memerangi kemiskinan, karena kemiskinan itu bisa membuat kekufuran, demikian Nurul Lathifah.
