Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Adi Santoso di Banjarmasin, Selasa, mengatakan, daerah Paramasan merupakan salah satu daerah yang masih sangat kental menjunjung tinggi adat istiadat daerah.
Hal tersebut berpotensi untuk terus menjalin kebersamaan, persatuan, dan kesatuan termasuk untuk menjadi salah satu daya tarik sektor pariwisata.
Ia mengatakan ada tiga komponen utama dalam kesuksesan sebuah pembangunan, yaitu adanya pemerintah sebagai pembuat perencanaan dan pembuat kebijakan pembangunan, kemudian, berkembangnya sektor usaha dari swasta dan yang ketiga adalah para alim ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat.
"Para tokoh-tokoh ini yang senantiasa membina masyarakat menjaga keragaman dan juga rasa persudaraan dan persatuan sehingga tercipta rasa aman dan damai," tandasnya.
Dalam sambutannya Adi Santoso menitipkan pesan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, agar masyarakat bersama-sama menjaga perdamaian, kerukunan persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain itu, tambah dia, juga selalu menjaga dan membina rasa persaudaraan dan meningkatkan silaturahim.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, kini juga terus bergerak untuk membuka jalan yang terisolasi untuk mempermudah masyarakat membawa hasil panen.
Selain pembangunan infrastruktur, ke depan sektor pariwisata juga akan dikembangkan di Kecamatan Paramasan. Daya tarik pariwisata yang akan di kembangkan tersebut adalah air terjun dan kegiatan budaya daerah setempat.
Salah satu keindahnya budaya daeah tersebut antara lain adalah digelarnya budaya Aruh Ganal Adat Dayak Paramasan, Kecamatan Paramasan Kabupaten Banjar, Selasa (28/8) malam.
Upacara adat tersebut dilakukan sebagai wujud syukur masyarakat adat dayak atas panen yang melimpah.
Beragam prosesi digelar, seperti tarian babangsai yang terdiri dari para wanita dan pria dan tarian babalian untuk mengelilingi langgat yang sudah dihias serta diiringi musik gendang dan sarunai.
Kepala Desa Paramasan Bawah Suwardi mengatakan, Babalai Adat Induk Dayak ini merupakan rangkaian upacara syukuran sebelumnya telah dilaksanakan upacara Bapalas dan Babalai Kambang. Babalai adat ini dilaksanakan sejak tanggal 21-30 Agustus 2017.
Upacara adat dayak ini dilakukan tiga kali dalam setahun tahapan pertama adalah Bapalas yakni mengacu tanaman padi yang berumur 3 bulan tingginya mencapai 10 sampai 15 cm, sebagai tanda syukur kepada tuhan karena tidak terkena penyakit.
Sedangkan Babalai Kambang sudah panen tetapi belum habis Odipanen juga sebagai ucapan syukur dan menjalin silaturahmi," ucapnya pada Silaturahmi Babalai Adat di Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, Senin (28/8) malam.
Ditambahkanya, kegiatan Babalai Adat ini juga sebagai sarana untuk mengenalkan kebudayaan yang dimiliki Indonesia khususnya Kalimantan Selatan.
Damang Adat Kabupaten Banjar Umuh mengatakan kegiatan Babalai Adat ini sudah turun temurun dilakukan hingga sekarang yang bertujuan untuk meminta berkah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan para leluhur agar terhindar dari musibah.