Pelaihari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel), merawat nilai-nilai budaya lokal dan menjaga kebersamaan melalui penyelenggaraan Lomba Kreasi Nasi Tumpeng yang digelar di Taman RTH Kijang Mas Pelaihari.
Bupati Tanah Laut dalam sambutan yang dibacakan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Laut Myrza Fazrina menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi simbol semangat menjaga tradisi serta memperkuat kebersamaan masyarakat.
Baca juga: Bupati H Rahmat Trianto sebut Salat Hajat sebagai wujud rasa syukur
“Nasi tumpeng adalah simbol syukur. Melalui kegiatan ini, kita sampaikan rasa syukur atas perjalanan panjang kabupaten kita tercinta, dengan harapan agar ke depannya Tanah Laut semakin maju, aman, dan sejahtera,” ujar Myrza di Pelaihari, Selasa.
Sebelumnya, Plt Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tanah Laut Maulidi Rahman melaporkan lomba tersebut dilatarbelakangi oleh filosofi tumpeng yang melambangkan keagungan Tuhan, keharmonisan, serta kesatuan masyarakat.
Lomba Kreasi Nasi Tumpeng tahun ini diikuti oleh peserta dari tiga kategori, yaitu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sekolah, dan kategori umum. Seluruh peserta memperebutkan hadiah total puluhan juta rupiah, dengan juara pertama di setiap kategori berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp7 juta.
Baca juga: Sekda Tanah Laut instruksikan pimpinan SKPD percepat persiapan HUT ke-60
Panitia menetapkan sejumlah ketentuan ketat untuk menjaga kualitas dan nilai budaya, di antaranya tumpeng harus berbentuk kerucut dengan diameter minimal 40 sentimeter serta wajib dibuat sendiri, bukan di lokasi lomba.
Kreasi hiasan juga diwajibkan mengandung unsur khas Tanah Laut sebagai penekanan identitas daerah.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Tanah Laut berharap lomba dapat menjadi wadah kreativitas, ajang silaturahmi, sekaligus bukti nyata kontribusi budaya dalam memperkuat karakter dan kemajuan daerah.
Baca juga: Tanah Laut raih penghargaan capaian CKG terbaik ketiga se-Kalsel
