Siswa Madrasah Ibtidayah Bustanul Ulum Kecamatan Halong mengalami gangguan penglihatan sejak kecil.
Baca juga: Operasi Katarak Adaro dan Alamtri sasar 153 mata di Kabupaten Balangan
"Sejak usia 4 tahun penglihatan mata sebelah kiri sering kabur," jelas Ziki di RSUD Datu Kandang Haji Balangan, Jumat.
Karena keterbatasan penglihatan Ziki mengaku lebih banyak bermain di dalam rumah saat teman seusia asyik bermain bola dan sepeda.
Saat itu, Ziki bercerita sempat mengikuti operasi katarak gratis untuk mata kiri agar bisa melihat normal.
Namun katarak ini berpindah ke mata kanan, sehingga harus kembali menjalani operasi.
Program Operasi Buta Katarak bertajuk Satu Cahaya, Sejuta Cerita untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional 2025 yang diinisiasi Adaro Group dan Alamtri menumbuhkan asa baru bagi Ziki.
"Sudah lama saya ingin operasi dan akhirnya bisa ikut program operasi gratis ini," ungkap Ziki bahagia.
Untuk kedua kalinya, ia menjalani operasi buta katarak dan menjadi kesempatan untuk melihat jelas dan terang bersama ratusan penerima bantuan operasi katarak gratis ini.
Ziki bersama para warga lanjut usia dan pasien lain yang mengikuti operasi buta katarak bisa bertemu langsung dengan jajaran Adaro dan Alamtri Group yang memantau langsung kegiatan ini.
Selain Ziki, adapula Mislawati (26) warga Kecamatan Juai yang merasakan kebahagiaan tak terhingga bisa bebas dari katarak.
Tak beda dengan Ziki, gangguan penglihatan dirasakan Mislawati sejak duduk di sekolah dasar.
Baca juga: Rumah Semut center prepares elementary school for children with special needs

Baca juga: YABN perkuat program peningkatan gizi siswa PAUD binaan
"Saat di sekolah dasar saya harus dibantu teman untuk menyalin bahan pelajaran karena terbatasnya penglihatan," ungkap ibu satu anak ini.
Karena biaya operasi yang mahal saat itu mencapai Rp40 juta, Mislawati pun menjalani kehidupan sehari-hari termasuk kegiatan sekolah dengan keterbatasan penglihatan.
"Untuk membaca saya harus mendekatkan buku ke mata agar terlihat jelas," ceritanya.
Mislawati pun cukup beruntung dapat melihat secara normal melalui bantuan Adaro group melalui program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) bidang kesehatan pada 2025.
Menurut salah satu dokter mata yang berpartisipasi pada program Operasi Katarak Gratis, Revanggi Marendra, Ziki menderita katarak kongenital yakni jenis katarak bawaan sejak lahir dengan salah satu tanda bercak putih atau abu-abu di bagian tengah mata.
"Kebanyakan kekeruhan lensa mata diderita para lansia namun bayi atau anak-anak bisa terkena katarak karena faktor genetik, pengaruh obat-obatan dan gangguan metabolik," jelas Revanggi dari RSUD Juanda, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Baca juga: PLABK Rumah Semut siapkan sekolah dasar bagi anak berkebutuhan khusus
