Kepala BPBD Tanah Bumbu Eka Safrudin, di Batulicin, Selasa, mengatakan di Tanah Bumbu ada empat desa yang sudah terbentuk di antaranya Desa Kersik Putih, Desa Gunung Tinggi, Gunung Besar, dan Desa Sari Gadung.
"Tujuan pembentukan desa tangguh bencana untuk mengantisipasi dan mengurangi resiko bencana khususnya dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Dengan adanya desa tangguh bencana diharapkan masyarakat dapat menolong dirinya sendiri dan mempercepat memulihkan diri ketika terjadi bencana khususnya bencana kebakaran lahan dan hutan.
Sebagai langkah awal dalam pembentukan desa tangguh bencana, BPBD Tanah Bumbu melaksanakan seminar desa, pembinaan masyarakat desa, pelatihan penanggulangan bencana dan lain sebagainya yang berhubungan dengan bencana.
Setelah langkah awal dilakukan maka dibentuklah forum pengurangan resiko bencana, tim relawan bencana yang diambil dari masyarakat di desa tersebut serta fasilitator desa.
Desa tangguh bencana adalah desa yang masyarakatnya harus memiliki tingkat kesiagaan tinggi dan bisa bertindak cepat pada saat menghadapi datangnya bencana.
Pasalnya secara geografis sejumlah wilayah desa di Tanah Bumbu selama ini dianggap berpotensi menjadi wilayah yang kerap kali terkena bencana alam seperti tanah longsong, banjir, angin puting beliung serta kebakaran lahan dan hutan.
Pada saat terjadi bencana kesiagaan dan tindakan cepat dari masyarakat setempat sangat dibutuhkan sebelum datangnya bantuan dari pihak lain dan dari pemerintah daerah untuk mencegah terjadinya kerusakan dan korban jiwa.
"Sehingga secara tidak langsung pembentukan desa tangguh bencana itu tidak lain merupakan upaya sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah dan desa dalam menangani korban yang terkena musibah," paparnya.