Kasatpolair Polres Kotabaru AKP Tony Hartono di Kotabaru, Rabu, mengatakan sosialisasi itu dilatarbelakangi insiden nelayan hilang hingga tewas yang terjadi beruntun dalam sepekan terakhir.
"Kami meminta kerja sama para nelayan untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja di laut," ujarnya.
Tony memperingatkan para nelayan mengenai kondisi cuaca yang sedang tidak bersahabat, serta pentingnya melengkapi diri dengan alat keselamatan.
Satpolair memberikan imbauan agar saat melaut nelayan dilengkapi alat keselamatan standar seperti GPS, jaket pelampung dan sarana komunikasi.
"Kalau melaut, utamakan membawa alat navigasi, minimal `life jacket` dan `handphone`. Kalau tidak ada, alat-alat darurat seperti jerigen kosong bisa untuk pelampung," katanya.
Selain alat keselamatan, nelayan juga diimbau agar tidak melaut sendiri-sendiri serta saling memperhatikan satu sama lain saat di tengah laut.
Di sisi lain, tak sedikit nelayan kecil seperti di Desa Rampa Lama yang merasa cukup membawa alat keselamatan seadanya. Alasannya, mereka hanya melaut pulang pergi dalam sehari.
"Memang jarang bawa, lagipula banyak nelayan yang tidak punya. Paling jerigen yang digunakan kalau ada kecelakaan," tutur seorang nelayan, Budamin.
Saat ini perairan Kotabaru sedang dilanda cuaca buruk. Angin cukup kencang dan ketinggian gelombang bisa di atas dua meter. Dalam kondisi seperti itu, para nelayan tetap melaut seperti biasa.