Pemetaan dan pelatihan yang
dilaksanakan dengan metode partisipatif ini, menjadi kegiatan pembuka kegiatan
serupa yang akan dilaksanakan di 22 desa lain di ring 1 wilayah operasional di
Kabupaten Balangan.
Tim yang telah dibentuk akan memberikan pelatihan kepada BPSPAMS di masing-masing desa, disamping juga akan melaksanakan pemetaan dengan melibatkan warga dan perangkat desa untuk melihat tingkat ketersediaan akses air bersih di 22 desa tersebut.
CSR Section Head PT Adaro Indonesia, Sri Armiyati Jarkasi, menyampaikan bahwa kegiatan pemetaan dan pelatihan pengelolaan air bersih ini merupakan langkah konkritPT Adaro Indonesia dalam menyukseskan program akses universal sanitasi tahun 2019.
"Air bersih merupakan kebutuhan
pokok masyarakat. Kita harus bergerak cepat dan cerdas, untuk mendukung
pencapaian akses universal sanitasi tahun 2019," katanya.
Pemetaan dan pelatihan ini, kata dia, merupakan langkah awal, selanjutnya hasil pemetaan akan menjadi dasar penyusunan program peningkatan akses air bersih agar lebih terarah dan efektif.
Ketua BPSPAMS Tirta Sanggam, Husni Thamrin menyebutkan bahwa pemetaan dan pelatihan melibatkan tenaga ahli dan praktisi yang berkompeten di bidangnya, baik dari Konsultan PAMSIMAS maupun dari anggota Asosiasi BPSPAMS yang telah memiliki pengalaman dalam pengelolaan air bersih.
"Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi pemicu bagi para pengelola BPSPAMS untuk lebih baik lagi. Selama periode Juli hingga agustus nanti, tim akan terjun ke lapangan dan melakukan pendampingan di masing-masing desa sehingga kegiatan dapat lebih fokus dan memberikan hasil yang maksimal," kata Husni.
Pada dasarnya, PT Adaro Indonesia telah mendorong peningkatan akses air bersih di Kabupaten Balangan sejak 2010 baik berupa penyambungan SR (Sambungan Rumah) bekerjasama dengan PDAM maupun kolaborasi dengan Panitia Kemitraan PAMSIMAS Kabupaten Balangan.
Tak hanya di Balangan, PT Adaro
Indonesia dan mitra kerja juga mendorong peningkatan akses air bersih di
Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan Kabupaten Barito Timur.
Pada tahun 2017, anggaran yang dialokasikan dalam PT Adaro Indonesia dan mitra
kerja untuk mendukung peningkatan akses air bersih di sekitar wilayah
operasional sebesar Rp. 1.980.000.000.
Program ini diharapkan mampu mendorong ketersediaan air bersih di masyarakat dan dalam jangka panjang mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di sekitar wilayah operasional.