Mahasiswa Diploma III Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat ini bersama tim memperkenalkan produk bisnis dengan nama Gemma Mystique, sebuah brand yang terinspirasi dari batu permata khas Martapura.
Baca juga: PT SIS gandeng BLK Tanjung latih puluhan pencari kerja
Berdasarkan keterangan tertulis di Amuntai, Kabupaten HSU, Rabu, Amelia mengatakan ide bisnis yang dikembangkan tidak hanya sebatas penjualan produk secara konvensional, tetapi juga inovasi berupa pembuatan aplikasi digital yang memungkinkan batu permata tersebut dipasarkan lebih luas dan dikenal di kancah internasional.
Dari kompetisi ini, Amalia dan tim berhasil meraih dua penghargaan sekaligus yakni juara pertama kategori target produksi dan segmentasi serta peringkat kedua kategori laporan keuangan.
"Kemenangan ini bukti nyata kekayaan lokal Indonesia, apabila dikemas dengan strategi pemasaran dan inovasi teknologi yang tepat, mampu bersaing di tingkat global," ungkap alumni MAN 4 HSU tersebut.
Sebelumnya Amalia juga menorehkan prestasi meraih juara dua Tax Excel Competition tingkat Prodi pada 22 Mei 2025.
Pada kompetisi ini, Amalia dan peserta lainnya berfokus pada kemampuan memanfaatkan Microsoft Excel untuk penghitungan.
"Saya bersama tim mengusung konsep “Cara Cepat Penghitungan Slip Gaji Karyawan PPh Pasal 21” dan konsep ini lahir dari kebutuhan dunia kerja yang menuntut perhitungan pajak gaji secara praktis, cepat, dan akurat dengan mengandalkan formula Excel," jelas Amalia.
Baca juga: UMKM Tabalong adu gagasan menuju panggung Adaro Spectapreneur 2025
Setelah meraih juara 2, kepercayaan diri Amalia yang terobsesi menjadi konsultan pajak semakin besar untuk terus memperdalam keterampilan teknis pada bidang perpajakan.
Putri pasangan M Yamin dan Rina ini pun bersyukur dapat meraih beberapa prestasi dalam kategori lain yang tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, namun menjadi pengalaman pembelajaran yang sangat berharga.
Dengan dukungan beasiswa IBFL Adaro, Amalia berkomitmen untuk berkontribusi bagi Banua melalui edukasi perpajakan yang mudah dipahami masyarakat.
Termasuk mengembangkan program pendampingan bagi pelaku UMKM di Banua agar mereka mampu melakukan pencatatan sederhana, memahami kewajiban pajak, serta memanfaatkan digitalisasi untuk memperluas pasar.
Sehingga UMKM lokal tidak hanya bertahan namun bisa tumbuh dan bersaing lebih luas.
Saat ini, Amalia menjalani program magang di Badan Pendapatan Daerah Kota Banjarmasin, tepatnya UPPD Samsat Banjarmasin II, guna membuka wawasan mengenai sistem perpajakan yang efektif dalam mendukung pembangunan daerah.
"Saya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 Akuntansi agar dapat memperdalam ilmu dan memberikan manfaat lebih besar bagi pembangunan Banua," ungkapnya.
Baca juga: SIS, YABN distribute educational magazines to kindergarten, elementary school in Tabalong
