Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Bupati Barito Kuala, Kalimantan Selatan H Hasanuddin Murad menerima penghargaan Parastika Parama di bidang penanggulangan bahaya rokok dari Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F Moeloek, di The Alana Hotel Yogyakarta, Rabu (12/7).
Selain Batola mendapatkan penghargaan yang sama adalah Banjarmasin. Batola mendapatkan penghargaan bergengsi ini karena telah memiliki Perda Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR).
Kabupaten berjuluk Lebu Ije Jela telah menetapkan kebijakan lainnya terkait penanggulangan bahaya rokok serta telah mengimplementasi aturan larangan merokok di minimal 50 persen sekolah dan instansi pemerintah.
Menkes Nila F Moeloek mengatakan, daerah harus terus berupaya meningkatkan membudayakan hidup sehat masyarakat.
"Yang terpenting adalah anak-anak sebagai investasi masa depan bangsa," ujarnya.
Diterangkan menteri, pengendalian konsumsi produk tembakau telah menjadi perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah sejak lama.
Saat ini, katanya, telah tercatat 236 pemkab/kota yang telah memiliki regulasi KTR, meskipun tingkat implementasi penerapannya sangat bervariasi.
Penerapan regulasi KTR, sebutnya, diharapkan mampu untuk menurunkan prevalensi perokok dan memberikan perlindungan perokok pasif dari paparan asap rokok.
Inovasi kebijakan pemerintah daerah dalam melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seperti pelarangan iklan ruang gedung maupun dalam gedung, penyediaan layanan berhenti merokok dan skrining pada sekolah terkait prilaku merokok dan lain-lain sanagat dihargai.
Acara dihadiri sekitar 350 bupati, walikota, wakil bupati, wakil walikota, sekda dan yang mewakili, bertujuan meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi anak-anak, perokok pemula, dan masyarakat dari bahaya rokok.
Selain itu, untuk berbagi pengalaman dan praktek cerdas dalam penerapan kebijakan kawasan tanpa rokok di tingkat daerah dan kota, meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pemda dalam menerapkan peraturan kawasan tanpa rokok, serta meningkatkan komitmen bupati/walikota dalam pencegahan penyakit tidak menular terutama yang disebabkan faktor resiko konsumsi hasil tembakau.
Hal yang tak kalah penting, dari pertemuan aliansi bupati/walikota Peduli Kawasan Tanpa Rokok dan Penyakit Tidak Menular ini untuk meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi perokok pemula dan masyarakat dari bahaya rokok.