Rantau (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, menekan risiko kesehatan ibu dan anak melalui promosi, serta konseling keluarga berencana (KB) setelah persalinan.
Ketua TP PKK Kabupaten Tapin Hj. Faridah menyebutkan program KB setelah persalinan sangat penting untuk menunda kehamilan, menjaga kesehatan ibu, dan menekan risiko stunting pada anak.
Baca juga: Pj Bupati Tapin: Kampung KB tingkatkan kesejahteraan keluarga
“KB pasca salin memberi kesempatan ibu untuk memulihkan diri dan lebih fokus merawat bayi. Ini salah satu cara mencegah stunting sejak dini,” ujar Faridah di Rantau, Kabupaten Tapin, Jumat.
Faridah berharap promosi dan konseling KB setelah persalinan ini bisa terus dilakukan, agar para ibu lebih bijak memilih alat kontrasepsi yang sesuai.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala DPPKB Kabupaten Tapin Marsidah menjelaskan konseling KB setelah persalinan dirancang untuk membantu pasangan mengatur jarak kehamilan ideal, yakni dua hingga tiga tahun.
Baca juga: Pemkab Tapin gelar Bimtek mitra kerja
“Dengan kontrasepsi yang tepat, kualitas hidup ibu dan anak bisa lebih baik," ucapnya.
Ia menambahkan promosi dan konseling KB setelah persalinan bukan hanya soal pencegahan kehamilan, tapi perencanaan keluarga yang lebih sehat dan sejahtera.
Promosi dan konseling ini menjadi bagian dari upaya daerah, kata dia, guna menekan angka stunting dan mendukung program nasional menuju keluarga Indonesia yang tangguh.
Baca juga: Terbaik di Kalsel, BKKBN ingin Kampung KB di Tapin juara nasional