Banjarbaru (ANTARA) - PT PLN (Persero) menerima penghargaan kategori "Special Recognition for Outstanding Collaboration on Safeguards" dari Asian Development Bank (ADB) atas kesuksesan mengimplementasikan perlindungan lingkungan dan sosial pada proyek dengan pendanaan yang diberikan bank pembangunan Asia itu.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui keterangan tertulis PT PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Kota Banjarbaru, Senin menyampaikan, PLN memastikan pendanaan yang diperoleh telah memenuhi standar "safeguards" dalam rangka mendukung transisi energi.
Baca juga: Menteri LH akan percepat PLTSa dengan teknologi cegah polutan
"PLN memastikan seluruh proyek pendanaan yang diperoleh dapat berjalan dengan baik. Hal itu juga merupakan bukti dukungan langsung kepada program-program yang dijalankan PLN," ujar Darmawan.
Darmawan juga menyampaikan, pembiayaan proyek energi berkelanjutan dari pendanaan Bank Pembangunan Asia itu tentunya berkontribusi positif terhadap program-program yang dijalankan perusahaan milik negara tersebut.
Salah satunya capaian-capaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang sejalan tujuan besar Pemerintah dalam mencapai target "Net Zero Emissions (NZE)" pada tahun 2060 mendatang sehingga harus dipastikan implementasi proyek dilaksanakan dengan "safeguards" sesuai ketentuan dan standar lingkungan dan sosial di Indonesia maupun internasional.
Baca juga: PLN catat beban puncak Idul Fitri 2025 capai 837,0 Mega Watt

"Visi PLN ke depan tidak hanya menghadirkan listrik yang andal bagi masyarakat, tapi juga menyalurkan energi hijau yang ramah lingkungan. Sehingga ketiga pilar sustainability atau The Triple Bottom Line (profit, people dan planet) bisa berjalan beriringan dan dapat dicapai melalui implementasi safeguards yang baik," ucap Darmawan.
Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menuturkan, penghargaan itu diperoleh karena PLN dinilai mampu mengelola pendanaan ADB dengan luar biasa, termasuk implementasi aspek perlindungan lingkungan dan sosial.
Disebutkan, PLN menerima pendanaan sebesar USD 1,2 miliar dari ADB untuk dua program Result-Based Lending (RBL) yang sedang dalam tahap implementasi, yaitu "Sustainable Energy Access in Eastern Indonesia-Electricity Grid Development Program (Phase 2) dan "Sustainable and Reliable Energy Access Program (SREAP)-Western and Central Java.
Sinthya menambahkan implementasi perlindungan lingkungan dan sosial sesuai kerangka kerja Environmental, Social and Governance (ESG) untuk memberikan pemerataan akses kelistrikan di seluruh penjuru Indonesia.
Langkah itu dilakukan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan listrik sebagai pendorong aktivitas ekonomi. Selain itu, pendanaan akan membantu meningkatkan akses ke layanan energi berkelanjutan dan berkontribusi terhadap transisi energi serta mitigasi perubahan iklim.
"Alhamdulillah, PLN dinilai berhasil mengelola pendanaan ADB dengan merealisasikan proyek energi berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat banyak," kata Sinthya.
Baca juga: PLN berangkatkan 11.300 pemudik lewat program mudik gratis bersama BUMN