Berdasarkan keterangan tertulis Humas PT PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) di Banjarbaru, Selasa, sepanjang 2024, PLN membukukan pendapatan Beyond kWh sebesar Rp13,23 triliun atau tumbuh 28,69 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp10,28 triliun.
Baca juga: Peningkatan pendapatan dorong PLN masuk Fortune Global 500
"Kontribusi pendapatan itu berasal dari berbagai sektor, seperti layanan jaringan dan jasa telekomunikasi Iconnet, layanan energi terbarukan Renewable Energy Certificate (REC), pengembangan infrastruktur kendaraan listrik, jasa pemeliharaan, layanan digital berbasis energi, hingga penyediaan smart grid dan sistem manajemen energi," sebut humas.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebutkan bahwa keberhasilan masuk ke dalam daftar Fortune Global 500 menjadi bukti nyata transformasi menyeluruh yang dijalankan PLN dalam beberapa tahun terakhir.
"Prestasi ini merupakan bukti keberhasilan transformasi digital dan Beyond kWh yang dijalankan. Ini bukan hanya pengakuan terhadap skala usaha kami, tetapi juga terhadap daya saing dan ketahanan bisnis PLN menjawab dinamika global," kata Darmawan.
Ia menjelaskan, transformasi digital tidak hanya menyangkut penggunaan teknologi, namun juga menyentuh perubahan kultur kerja, proses bisnis, serta model layanan yang berfokus pada pelanggan.
Transformasi itu juga menjadi bagian dari strategi korporasi untuk mendukung transisi energi nasional menuju pemanfaatan energi bersih dan berkelanjutan, memperkuat peran PLN sebagai penggerak utama elektrifikasi dan dekarbonisasi di Indonesia.
Baca juga: Marak pasang bendera jelang HUT RI, PLN Kalselteng edukasi soal keselamatan listrik
"Transformasi digital PLN adalah pilar utama dalam mempercepat elektrifikasi, memperluas energi bersih, dan membangun pelayanan pelanggan yang modern, efisien, dan terhubung secara real-time. PLN harus hadir tidak hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai penyedia solusi energi," ujarnya.
Selain transformasi digital, PLN juga terus memperkuat strategi Beyond kWh untuk menghadirkan nilai tambah bagi pelanggan melalui layanan energi terintegrasi berbasis teknologi, inovasi, dan keberlanjutan.
Menurut Darmawan, strategi tersebut menjadi fondasi PLN dalam mengubah model bisnis menjadi lebih customer-centric, sekaligus memperkuat visinya menjadi perusahaan Energy as a Service (EaaS) yang memberikan solusi menyeluruh terkait energi, mulai dari pembangkitan, manajemen beban, efisiensi, hingga transisi ke energi hijau.
Ke depan, PLN berkomitmen untuk terus melanjutkan agenda transformasi dan memperluas kontribusi Beyond kWh, termasuk pengembangan produk berbasis Internet of Things (IoT), smart metering, serta pembentukan ekosistem energi berbasis komunitas dan industri.
Baca juga: PLN Kalselteng lakukan pemeliharaan jaringan jelang PSU Barito Utara
"Transformasi digital PLN adalah pilar utama dalam mempercepat elektrifikasi, memperluas energi bersih, dan membangun pelayanan pelanggan yang modern, efisien, dan terhubung secara real-time. PLN harus hadir tidak hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai penyedia solusi energi," ucapnya.
Selain transformasi digital, PLN juga terus memperkuat strategi "beyond kWh" sebagai bagian transformasi bisnis untuk menghadirkan nilai tambah bagi pelanggan sekaligus menjawab kebutuhan energi yang semakin kompleks dan dinamis.
"Strategi beyond kWh merupakan lompatan besar PLN mengubah model bisnis menjadi lebih customer-centric dan berorientasi solusi energi terintegrasi berbasis teknologi, inovasi, dan keberlanjutan. Kami tidak hanya menyalurkan listrik, tapi juga menghadirkan nilai, efisiensi, dan kemudahan bagi pelanggan dalam mengelola energi mereka," tutur Darmawan.
Ditambahkan Darmawan, strategi "Beyond kWh" merupakan bagian dari visi PLN menjadi perusahaan Energy as a Service (EaaS), di mana pelanggan dapat memperoleh layanan menyeluruh terkait energi mulai pembangkitan, manajemen beban, efisiensi, hingga transisi ke energi hijau.
Selanjutnya, PLN ke depan terus melanjutkan agenda transformasi dan memperluas kontribusi "Beyond kWh" termasuk pengembangan produk berbasis Internet of Things (IoT), Smart metering, serta pembentukan ekosistem energi berbasis komunitas dan industri.
Baca juga: GM PLN Kalselteng tinjau unit terujung pastikan pelayanan optimal

