Barabai (ANTARA) - Umat Hindu di Desa Labuhan, Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan sembahyang Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1947 di Pura Agung Datu Magintir.
"Sembahyang ini dilaksanakan setelah para umat Hindu melaksanakan Ibadah Puasa Catur Brata Penyepian selama 24 jam," kata Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) HST Susi Kasmina di Barabai, Kabupaten HST, Rabu.
Baca juga: TNI-Polri amankan persembahyangan Tilem di Pura Agung Datu Magintir
Susi menjelaskan, hari penutup pada puncak perayaan Nyepi yang dilaksanakan disebut Hari Suci Ngembak Geni yang merupakan prosesi atau ritual penutup rangkaian Nyepi.
"Setiap masyarakat Hindu yang melakukan Catur Brata penyepian, maka pagi harinya wajib bersembahyang di Pura," jelasnya.
Adapun yang dikerjakan dalam ritual tersebut yakni memanjatkan syukur pada Sang Hyang Widhi karena sudah memberikan limpahan berkah dan anugerah yang luar biasa pada tahun ini.
"Umat Hindu juga berdoa agar memperoleh kedamaian, keteguhan, serta kesucian hati selama setahun ke depan," bebernya.
Baca juga: Umat Hindu HST laksanakan Tilem sambut Hari Raya Nyepi
Setelah sembahyang, prosesi selanjutnya yakni Dharma Santi atau Sima Krama, yaitu menjalin silaturahmi ke rumah-rumah umat pada hari raya pertama.
Umat Hindu juga mengunjungi keluarga, teman dekat, teman kerja dan umat beragama lainnya untuk saling memberikan maaf atas berbagai kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.
"Saling maaf-memaafkan agar tercipta suasana yang lebih baik, lebih damai, dan hidup lebih tenang secara berdampingan, sehingga terwujud keharmonisan bersama," jelasnya.
Dalam perayaan ini, sebanyak tujuh personel dari Kodim 1002/HST dan Polres HST melakukan pengamanan persembahyangan Hari Raya Nyepi Umat Hindu berlangsung di Pura Agung Datu Magintir.
Baca juga: Kriminal Kalsel kemarin, aksi Kejari Tabalong tangkap dua DPO hingga remisi Nyepi