Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Ibu Negara Iriana Joko Widodo berpesan agar para wanita tidak takut untuk melakukan tes deteksi dini kanker serviks dan payudara baik melalui program deteksi dini kanker gratis maupun mandiri.
Hal itu disampaikan Iriana pada dialog dengan ibu-ibu yang hadir saat merayakan Hari Kartini di Lapangan Dr Murjani, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa, bersama sejumlah anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) .
Iriani menghampiri ibu-ibu yang sejak pagi menunggu di Lapangan Murjani, untuk menanyakan apakah mereka sudah mengikuti program deteksi dini kanker serviks dan payudara.
"Bagi ibu-ibu yang sudah mengikuti, tidak sakit kan, makanya bagi ibu-ibu yang belum memeriksakan diri, jangan takut untuk memeriksakan diri, sebelum terlambat," katanya.
Sebelumnya, Iriana dan rombongan, mengunjungi pemeriksaan kanker serviks yang dilaksanakan di Pasar Ulin Banjarbaru, dengan jumlah yang diperiksa sebanyak 200 orang.
Sebagaimana diketahui, saat ini kanker serviks merupakan penyakit pembunuh cukup tinggi bagi wanita, sehingga pemerintah terus berupaya menggaungkan program pemeriksaan dini.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Napsa Dinas Kesehatan Banjarbaru, Maulidah, mengatakan khusus di Banjarbaru hingga akhir April 2017, telah ditemukan penderita kanker serviks sebanyak sepuluh orang dan kini telah dirujuk ke rumah sakit yang berwenang, untuk segera mendapatkan penanganan hingga sembuh.
Pada 2016, kata dia, dari 1.600 orang yang mendapatkan pelayanan deteksi dini kanker serviks, sebanyak 20 orang dinyatakan positif mengidap penyakit mematikan tersebut. Saat ini seluruh pasien dalam proses perawatan.
Menurut Maulidah, deteksi dini kanker serviks sangat penting dilakukan oleh seluruh wanita, untuk memastikan bahwa mereka terbebas dari penyakit mematikan ini.
Kalaupun ditemukan ada yang menderita, akan diketahui sejak dini, sebelum parah, karena serangan kanker serviks di awal akan lebih mudah disembuhkan dibanding sudah parah.
"Biaya pengobatan penyakit ini cukup mahal, sehingga akan lebih baik dicegah daripada harus mengobati," katanya.
Turut mendampingi Ibu Iriana dalam kunjungan kerja kali ini adalah Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla dan sejumlah istri anggota Kabinet Kerja yang tergabung dalam OASE-KK.