Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan tengah mencari para penghulu dan kepala Kantor Urusan Agama (KUA) yang piawai membaca kitab berbahasa Arab untuk dikirim mengikuti musabaqah baca kitab tingkat nasional 2017.
Menurut Kepala Kanwil Kemenag Kalsel H Noor Fahmi di Banjarmasin, Senin, pihaknya sedang mempersiapkan penghulu dan kepala KUA yang bisa diandalkan meraih prestasi pada Musabaqah baca kitab tingkat nasional di Jawa Barat, Juni 2017.
Dia mentakan, seleksi penghulu dan kepala KUA piawai baca kitab berbahasa Arab ini dilaksanakan Seksi Kepenghuluan Bidang Urusan Islam (Urais) dan Bimbingan Syariah (Binsyar) Kanwil Kemenag Kalsel di Hotel Nasa Banjarmasin, pada 17-19 April ini.
Menurut dia, setiap Kemenag kabupaten/kota mengirimkan masing-masing satu pengulu dan kepala KUA fungsional, hingga jumlahnya sebanyak 26 orang.
"Saya mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini, sebab ini akan lebih menambah ilmu dan pengalaman para penghulu dan kepala KUA di daerah," kata Noor Fahmi.
Menurutnya, seleksi para penghulu dan Kepala KUA ini juga dalam upaya memberikan motivasi agar kepala KUA dan Penyuluh Fungsional gemar untuk belajar kitab-kitab yang berbahasa Arab, sehingga dapat menunjang dalam pelaksanaan tugas baik sebagai kepala KUA maupun penghulu.
"Mudah-mudahan juga, kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis para Kepala KUA dan Penghulu Fungsional dalam bidang pengawasan dan pembinaan kehidupan keagamaan, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Kepala Seksi Kepenghuluan Bidang Urais dan Binsyar Kemenag Kalsel H Sulaiman menerangkan, seleksi penghulu dan kepala KUA ini sebagai kegiatan rutin setiap tahun dalam mengikuti musabaqah baca kitab dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi.
"Yang mengikuti seleksi saat ini mereka yang sudah lulus masing-masing di tingkat daerah," ujarnya.
Dalam mushabaqah tersebut, ujar Sulaiman, para peserta akan dinilai kemampuannya dalam membaca dengan fasih dan dapat memahami arti dan mengetahui maksud dari kitab yang digunakan dalam musabaqah tersebut, yaitu kitab Fathul Muin dan Kifayatul Akhyar.
"Melalui kegiatan ini, mari kita tingkatkan pemahaman, penghayatan dan pengalaman ajaran agama Islam dalam bidang fikih munakahat," katanya.