Banjarmasin (ANTARA) - Tuan Guru Haji Madyan Noor Mar'ie mengungkapkan keutamaan Sya'ban atau bulannya Rasullullah Muhammad Saw, dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, Rabu malam.
"Sebagaimana Hadits Rasulullah Saw, seorang sahabat Rasul bernama Usamah bin Zaid bertanya : Mengapa Beginda Rasul pada Sya'ban banyak berpuasa melebihi bulan-bulan lain (kecuali Ramadhan)," kutip Tuan Guru Madyan.
Menanggapi pertanyaan sahabatnya tersebut, Rasulullah Saw menjawab karena pada tiap hari Sya'ban Malaikat mengangkat/melaporkan amal seseorang kepada Allah SWT.
"Aku berharap ketika Malaikat mengangkat/melaporkan amal seseorang kepada Allah SWT, aku sedang berpuasa," jawab Rasulullah Saw kepada sahabatnya tersebut seperti dikutip Rasulullah Saw.
Oleh karenanya, Tuan Guru yang lama menimba ilmu agama di Mekkah Madinah Arab Saudi bergelar "Lc" dan "MA" itu mengimbau kaum Muslim terutama jamaah Masjid Assa'adah tersebut untuk memperbanyak berpuasa pada bulan Sya'ban.
Ia menambahkan, pada bulan Sya'ban pula kiblat kaum Muslim yang semula ke arah Baitullah Maqdis atau Masjidil Aqsha di Palestina, sama halnya dengan orang Yahudi berubah ke arah Ka'bah di Mekkah.
"Perubahan arah kiblat tersebut terjadi saat Shalat Asar pada sebuah masjid di Madinah. Itulah namanya Masjid Kiblat Thain (dua kiblat)," ujar Tuan Guru Madyan yang juga mantan Ketua Persatuan Qari dan Qariah DKI Jakarta.
Tuan Guru asal Amuntai (185 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) itu mengajak supaya mengikuti jejak Rasulullah Saw memperbanyak berpuasa minimal satu hari pada bulan Sya'ban.

Hal lain, lanjut Tuan Guru yang mengaku keponakan almarhum H Idham Chalid-mantan Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II masa Presiden Soekarno itu, yang tidak kalah penting turun ayat 56 Surah Al Ahzab.
"Dalam Al Qur'an Surah Al Ahzab ayat (56) itu Allah dan Malaikat bersalawat kepada Rasulullah Saw. Kemudian perintah kepada kaum Muslim untuk bersalawat, ujar Tuan Guru Madyan seraya mengimbau kaum Muslim, terutama jamaah Masjid Assa'adah untuk bersalawat minimal seribu dalam sehari.
Pasalnya Rasulullah Saw bersabda, bahwa orang yang banyak bersalawat akan mendapatkan safaat dari Beginda Rasul tersebut pada hari kiamat atau hari pembalasan," demikian Tuan Guru Madyan Noor Mar'ie.