Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan merencanakan pembangunan Balai Kota dengan konsep bangunan modern tujuh lantai untuk mendukung aktivitas perkantoran pemerintah setempat.
Wali Kota Banjarbaru Muhammad Aditya Mufti Ariffin di Banjarbaru, Kamis, mengatakan konsep yang dipilih adalah bangunan modern tanpa merusak arsitektur sejarah bangunan lama.
Baca juga: Banjarbaru rehabilitasi 40 rumah tidak layak huni pada 2024
"Pembuatan master plan untuk pengembangan bangunan Balai Kota tengah dipersiapkan Dinas PUPR Banjarbaru dan diharapkan segera selesai sehingga pembangunan bisa dimulai," ujar Aditya.
Menurut Aditya, penambahan bangunan perkantoran diperlukan seiring bertambahnya pegawai di lingkungan Pemkot Banjarbaru dan pengembangannya tidak merusak bangunan Balai Kota sebelumnya.
Aditya menuturkan, bangunan baru Balai Kota bergaya modern lebih ramah lingkungan dan efisien dalam perawatan namun terpenting tidak menghilangkan arsitektur lama yang sudah puluhan tahun tersebut.
"Balai kota merupakan wajah Kota Banjarbaru baik dilihat dari estetika, karakter dan lain-lain sehingga bangunan gedung yang baru paling tidak terlihat similar atau tidak merusak nilai yang lama," ucapnya.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Banjarbaru Nina Aprodita menjelaskan, pembuatan master plan melibatkan tim perencanaan dari Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
Baca juga: Kapolres Banjarbaru minta personel bekerja benar dan jujur
Direncanakan, kawasan perkantoran baru dibangun di area belakang Balai Kota dengan tujuan memperbaiki dan memperluas perkantoran agar semakin banyak menampung para pegawai maupun kendaraan.
"Sesuai master plan, bangunan lama dipindahkan pada dua gedung baru yang direncanakan yakni gedung A dan gedung B mencakup sekretariat disamping akan ditempati berbagai, SKPD lainnya," ungkap dia.
Nina menekankan, pengembangan Balai Kota tidak akan merubah arsitektur asli bangunan bersejarah bergaya Indische yang terakhir ada dan masih kokoh di Kota Banjarbaru sehingga dipertahankan keasliannya.
"Bangunan bersejarah Balai Kota tetap dipertahankan dan direstorasi untuk mengembalikan keaslian gaya arsitektur lama. Sementara, gedung utama belakang dibangun menjadi area baru lebih modern," katanya.
Ditambahkan, master plan juga mencakup pembangunan area parkir untuk mengatasi keterbatasan ruang parkir yang luasannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemungkinan dibangun di area bawah (basement).
Baca juga: Penerima program rumah layak huni di Banjarbaru terharu rumahnya "dibedah"