Barabai, (AntaraNews Kalsel) - Ketua Nahdatul Ulama Kabupaten Hulu Sungai Tengah KH Muhammad Nawawi mengatakan bahwa Nabi Muhammad menyuruh umatnya untuk menjadikan rumah mereka bercahaya dengan sholat dan membaca Al-Quran.
"Sebaliknya rumah yang tidak disi dengan sholat dan tilawatil Quran akan gelap gulita seperti kuburan," ujar ulama terkenal asal kota Apam ini ditengah jemaah masjid Subhan Desa Banua Asam Kecamatan Pandawan, dalam kegiatan Subuh Keliling (Suling) yang ke 36 kalinya, (10/3).
Ulama berkarakter lugas dan tegas ini juga menyinggung kehidupan sosial relegius di HST yang dianggapnya mengalami degradasi dibanding tempo dulu.
"Zaman saya kecil, kota Barabai secara kasat mata terlihat gelap karena hanya rumah tertentu yang ada aliran listrik, namun secara batin ke langit terang karena bermandikan lantunan kitab suci yang menghiasi rumah-rumah penduduk sampai ke pedesaan," katanya.
Sekarang justru sebaliknya, secara kasat mata Banua terang benderang dengan aliran listrik PLN, namun cahaya ke langit agak gelap karena umat sudah meninggalkan kebiasaan membaca Al Quran antara waktu Magrib dan Isya.
Sekarang justru sebaliknya, secara kasat mata Banua terang benderang dengan aliran listrik PLN, namun cahaya ke langit agak gelap karena umat sudah meninggalkan kebiasaan membaca Al Quran antara waktu Magrib dan Isya.
KH Nawawi menyambut gembira dengan kebijakan Bupati HST H Abdul Latif yang melakukan pembatasan jam tayang TV kabel yang harus dimatikan antara waktu Magrib sampai selesai Isya dan jam buka kafe di Barabai.
"Mari hidupkan waktu antara Magrib dan Isya tersebut dengan membaca Al Quran dan sholat serta zikir agar rumah-rumah kita bercahaya dan dikenal oleh malaikat di langit, jangan menyia-nyiakan waktu dengan menunggu tayangan acara di TV kabel hidup kembali," tandasnya.
Dalam dialog singkat dengan jemaah, Wakil Bupati HST H. A. Chairansyah menanggapi aspirasi warga yang menginginkan pelebaran jalan di Banua Asam dan pembatasan buka warung jablay yang kerap meresahkan.
"Kami terima aspirasi masyarakat untuk pelebaran jalan, namun belum dapat serta merta dikabulkan karena perlu proses pengusulan berjenjang," katanya.
Kondisi tersebut, kata dia, mohon dipahami pemerintah daerah sedang mengalami krisis keterbatasan anggaran karena dampak krisis keuangan yang dialami pemerintah pusat.
"Bilamana pelebaran dilakukan masyarakat diharapkan siap untuk menyumbangkan sedikit tanah mereka," katanya.
Kondisi tersebut, kata dia, mohon dipahami pemerintah daerah sedang mengalami krisis keterbatasan anggaran karena dampak krisis keuangan yang dialami pemerintah pusat.
"Bilamana pelebaran dilakukan masyarakat diharapkan siap untuk menyumbangkan sedikit tanah mereka," katanya.
Sedangkan untuk keluhaan warung jablay menurut Wabup hal ini menjadi tanggung jawab bersama masyarakat untuk mengawasi dan melaporkan apabila terdapat pelanggaran. “Pemerintah melalui satpol PP akan memonitor dan menindak apabila terdapat pelanggaran†katanya.
kegiatan Suling Pemkab HST di mesjid Subhan Desa Banua Asam ini adalah Suling yang ke 36 selama tahun 2017. Suling dilaksanakan setiap subuh Jumat.