Tim Pusat Pengembangan, Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Parung Bogor Naharus Sururi, menyatakan sudah menjadi rahasia umum, pendidikan jasmani dan bimbingan konseling saat ini masih dikesampingkan, sehingga tidak masuk mata pelajaran yang di-UN-kan.
"Orang tua terkadang menilai anaknya dianggap sukses, apabila nilai mata pelajaran yang di-UN-kan baik, karenanya mereka lebih fokus ke UN," ujar widyaiswara Sururi, di Kotabaru, Jumat.
Padahal pendidikan jasmani (Penjas) dan bimbingan konseling (BK) juga penting, karena memiliki kontribusi besar dalam membentuk karakter dan kualitas moral siswa.
Ia berharap kepada para guru Penjas dan BK di Kotabaru untuk tetap optimis dan meningkatkan disiplin dalam menyampaikan ilmu kepada anak didik.
Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru H Eko Suryadi Widodo Syahdan MM, menambahkan, sebagai guru hendaknya tidak hanya menjadi panutan di depan siswa maupun di masyarakat.
Akan tetapi juga harus menjaga disiplin, seperti berpakaian dengan rapi dan menghormati lembaga.
Ia mengaku, beberapa waktu lalu menolak bertemu dengan seorang kepala sekolah di Kantor Dinas Pendidikan, karena memakai sepatu sendal, dengan alasan banjir.
"Yang banjir kan di sana, bukan di sini," tukasnya.
Kepala Dinas Pendidikan menginginkan guru dan dinas saling memiliki dan menghormati, dan menjunjung tinggi disiplin kerja.
Ia juga berharap kepada guru penjas dan BK di Kotabaru mampu mengembangkan olahraga dan mampu menangani berbagai persoalan remaja, yang kian hari bertambah jenis dan macam-macam masalahnya, yang selalu berbeda dengan remaja dahulu./C*C