Kepala Kantor Wilayah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJAMSOSTEK) Kalimantan Erfan Kurniawan menyampaikan, pihaknya merancang konsep gerakan maksimal turun ke desa untuk melindungi pekerja pertanian, nelayan dan lain sebagainya.
Menurut dia pada gelar Media Gathering BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Kalimantan 7-8 November 2024 di Banjarmasin, konsep mulai dari desa ini dimaksimalkan pada 2025, khususnya bagi pekerja informal atau bukan penerima upah di desa-desa.
"Banyak warga desa baik petani, nelayan, pedagang dan lainnya belum begitu mengerti manfaat Jamsostek ini, hingga kita harus bergerak maksimal datang langsung ke mereka," ujarnya.
Dia pun saat di Kalsel ini sempat mengunjungi sebuah desa, yakni Desa Pantai Hambawang di Kabupaten Barito Kuala, di mana warga desanya sangat menerima program jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek).
"Dari saya tangkap pembicaraan dengan kepala desanya dan masyarakat di sana, mereka mau ikut program Jamsostek, tapi mereka perlu sentuhan untuk diyakinkan," tuturnya.
Karenanya, tutur dia, sentuhan maksimal untuk ekosistem di desa ini perlu dilakukan terus menerus, hingga kesadaran mereka untuk ikut program bisa lancar, termasuk kemudahan membayar iuran.
"Karena di desa itu ada pasar, Bumdes, para petani, nelayan, usaha kecil dan menengah," ujarnya.
Erfan pun menyampaikan bagaimana manfaat yang sudah dirasakan seorang petani di Desa Pantai Hambawang itu karena mengalami kecelakaan kerja, tangannya tergilas traktor, harus menjalani perawatan yang maksimal di rumah sakit.
"Bahkan hingga kini sudah menghabiskan biaya lebih Rp150 juta, semua ditanggung BPJAMSOSTEK, pengobatan diberikan tidak sampai di sana saja," ujarnya.
Hal yang dialami petani di desa tersebut banyak, karena menjadi peserta program Jamsostek, mereka dapat dibantu, bahkan jika sampai meninggal dunia, dapat santunan untuk ahli warisnya.
Erfan pun menyampaikan, untuk klaim yang dibayarkan selama 2024 ini di lima provinsi di Pulau Kalimantan sudah mencapai Rp3 triliun lebih dengan jumlah klaim sebanyak 291.370 klaim.
Dikatakan dia, pencapaian ini mencerminkan komitmen BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan kepada pekerja yang membutuhkan layanan akibat kecelakaan kerja atau risiko lainnya.
Sementara itu, Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menyampaikan, pentingnya peran media dalam menyebarluaskan informasi mengenai jaminan sosial ketenagakerjaan.
Media, menurut dia, memiliki peran kunci dalam edukasi publik, membangun kesadaran akan manfaat perlindungan sosial ketenagakerjaan, serta mendorong lebih banyak pekerja untuk ikut dalam program-program BPJS Ketenagakerjaan.
"Media adalah mitra strategis kami dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan sosial bagi semua pekerja. Kami berharap media terus mendukung kami dalam meningkatkan partisipasi pekerja, baik yang formal maupun informal, dalam program jaminan sosial," ujar Oni.
Tantangan dan Capaian BPJS Ketenagakerjaan Kalimantan Di tengah keberhasilan yang telah dicapai, BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Kalimantan juga menghadapi tantangan geografis dalam menyebarkan layanan ke seluruh pelosok wilayah Kalimantan yang luas.
Namun, BPJS Ketenagakerjaan tetap berupaya untuk mengatasi hambatan ini dengan tersedianya 30 kantor cabang, 26 unit layanan, serta 465 fasilitas kesehatan pusat layanan kecelakaan kerja (PLKK) di seluruh Kalimantan.
Saat ini coverage kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kalimantan mencapai 45,34 persen atau total 3,2 juta pekerja aktif yang terdaftar.