Hektaran perkebunan kelapa sawit milik masyarakat Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa bulan terakhir diserang hewan yang berduri tajam landak (porcupine).
Seorang petani di Kelumpang Hulu Khabib, Kamis mengatakan, sebagian besar tanaman kelapa sawit yang dirusak oleh landak berumur kurang dari satu tahun.
"Pertama mereka mencabut batang hingga akar kelapa sawit dari lubang, kemudian menariknya untuk dibawa ke semak belukar untuk dimakan pucuknya," katanya menjelaskan.
Hewan berbulu tajam tersebut menjalankan aksinya, biasanya malam setelah turun hujan.
Sementara petani pemilik kebun lengah tengah tertidur lelap.
Selain landak, babi hutan, tupai dan kera juga menyerang tanaman kelapa sawit milik warga yang belum berumur satu tahun.
"Karena batang kelapa sawit tersebut manis dan mudah dijangkau, membuat banyak hewan yang kelaparan tertarik untuk merusak dam memangsanya," imbuhnya.
Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak atas serangan landak, tupai, monyet, dan babi hutan tersebut.
Akibat serangan tersebut, petani menderita kerugian puluhan juta rupiah.
Nurul Huda yang juga petani mengaku, untuk mengatasi serangan hewan landak, dengan cara di pagar seng dengan diameter sekitar 20 cm.
"Setiap batang kelapa sawit harus dibalut dengan seng setinggi 20-30 cm, agar tangan dan gigi landak tidak bisa memangsanya," kata Nurul.
Cara tersebut, membuat sebagian besar tanaman kelapa sawit milik masyarakat Kelumpang Hulu Kotabaru tidak diserang landak.
"Namun perlu biaya besar untuk membeli seng dan biaya memasang seng di setiap batang sawit," tambahnya.
Para petani berharap, peran pemerintah, khususnya Dinas Perkebunan Kotabaru, untuk memberikan bantuan racun atau alat untuk membasmi hewan yang menjadi hama tanaman kelapa sawit.
"Kami berharap dinas bisa melakukan pembasmian hama atau hewan yang menjadi hama, kalau tidak petani akan trauma untuk mengembangkan perkebunan," ujarnya./C*C
