Solo, Jawa Tengah (ANTARA) - Atlet para-atletik Provinsi Jawa Tengah Ammar Hudzaifah mengaku sempat stres dengan banyaknya pandangan remeh dan sebelah mata dari orang lain lantaran dirinya menderita cerebral palsy yang membuat tangannya kaku.
"Saya masih ingat, beberapa tetangga bilang begini, 'Bisa apa kalau tangannya begitu?', dan lain-lain. Akhirnya, saya bisa buktikan sekarang," ujar Ammar, usai mempersembahkan medali emas dari cabang olahraga para-atletik nomor 1.500 meter T37 putra untuk Jawa Tengah di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024 di Stadion Sriwedari, Surakarta, Senin.
T37 merupakan pertandingan nomor lari di para-atletik yang ditujukan untuk penderita cerebral palsy dengan gejala ringan sampai sedang.
Hal itu bahkan membuat atlet asal Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah tersebut tidak ingin melanjutkan sekolah.
"Saya minder, jadi sekolah saya hanya sampai SMP," kata Ammar.
Namun, di tengah beban mentalnya, pria berusia 27 tahun itu menemukan secercah harapan melalui olahraga.
Awalnya, Ammar menyebut dirinya diajak untuk mengikuti seleksi lari dari National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Jawa Tengah dan lolos hingga menjadi atlet pada 2015.
Karena bakatnya, Ammar kemudian diikutkan ke berbagai kejuaraan. Bukan cuma lari, Ammar pun mengikuti kompetisi sepak bola cerebral palsy (CP).
Di Peparnas Papua 2021, ia mendapatkan tiga medali emas termasuk memecahkan rekor nasional nomor 800 meter T37 putra dengan catatan waktu dua menit 19,23 detik.
Dengan torehan itu, dia menjadi unggulan Jawa Tengah di nomor 1.500 meter T37 putra Peparnas 2024.
Baca juga: Pelari NTT ingin bawa provinsinya "terbang" di Peparnas 2024
"Di hari pertama, insyallah dari nomor 1500 meter T37, Ammar Hudzaifah diproyeksikan untuk mendapatkan medali emas pertama bagi kontingen NPC Jateng," kata pelatih kepala para-atletik NPC Jateng Agus Widayat sebelum Peparnas tersebut.
Target itu pun berhasil diwujudkan Ammar dengan torehan waktu empat menit 55,50 detik.
Di sepak bola cerebral palsy, Ammar masuk dalam tim yang mendapatkan medali emas di ASEAN Para Games 2017 di Malaysia dan perak di ASEAN Para Games 2023 di Kamboja.
"Saya masih sering ingat kata-kata tetangga yang meremehkan itu. Namun itu justru membuat saya semakin semangat berlatih dan membuktikan diri," tutur dia.
Baca juga: Rafi Syafar pecahkan rekornas para-renang 400 meter gaya bebas putra
Baca juga: Erlansyah raih emas pertama para-renang Peparnas Solo
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati